Mahasiswa Unpad Ambil Bagian Jadi Sahabat Sensus 2020

Laporan oleh Muhammad Dzulfikri Firdaus

Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Universitas Padjadjaran rof. Drs. Yanyan Mochamad Yani, MAIR., Ph.D., menandatangani Memorandum of Understanding dengan Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Ir. Dody Herlando, M.Econ., di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (13/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 13/03/2020] Dalam mendukung pelaksanaan program Sensus Penduduk 2020, Universitas Padjadjaran menjalin kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Rapat Koordinasi Kampus serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang bertempat di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Jumat (13/3).

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Drs. Yanyan Mochamad Yani, MAIR., Ph.D., bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Ir. Dody Herlando, M.Econ. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh pimpinan universitas, fakultas, serta jajaran pimpinan BPS Provinsi Jawa Barat dan BPS Kabupaten Sumedang.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yanyan menegaskan komitmen Unpad dalam membangun bangsa dan negara melalui Tridarma Perguruan Tinggi.

“Unpad sebagai lembaga pendidikan tinggi, berkomitmen sangat kuat untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa bersama BPS, sebab bicara statistik tentu bicara soal data-data sebagai basis untuk membangun negara. Sebuah negara perlu perencanaan, dan memerhatikan kesinambungan bagi hidup generasi selanjutnya.” Ungkap Prof. Yanyan.

Partisipasi Unpad dalam menyukseskan Sensus Penduduk 2020, juga dilakukan dengan mengikutsertakan 100 mahasiswa, khususnya dari program studi Statistika Fakultas MIPA sebagai Sahabat Sensus guna mengedukasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk melakukan pengisian data sensus berbasis daring.

Prof Yanyan berpesan agar membumikan pemahaman teori yang didapat di kampus dalam kehidupan nyata saat bertugas. “Melalui Sensus Penduduk 2020 kita jadikan statistik sebagai alat pendukung kemajuan bangsa, kita bangun negara dengan statistik.” Pungkasnya.

Setelah penandatanganan MoU, kegiatan dilanjutkan dengan Pengukuhan Sahabat Sensus yang ditandai dengan pemakaian jaket secara simbolis oleh Prof. Yanyan bersama Kepala BPS Provinsi Jawa Barat kepada perwakilan mahasiswa. Dan rapat koordinasi serta pembekalan bagi Sahabat Sensus yang telah dikukuhkan.

Dalam kesempatan ini, Dody menyampaikan pada tahun 2020-2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia produktif jumlahnya jauh melebihi penduduk dengan usia tidak produktif, atau diartikan secara singkat sebagai bonus demografi.

Ia berharap peran generasi muda, terutama mahasiswa untuk menghadapi bonus demografi dengan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna menyongsong Indonesia Emas 2045 kelak.

“Salah satu manfaat sensus adalah untuk proyeksi arah pembangunan hingga 25 tahun kedepan. Tidak mungkin Indonesia maju, jika penduduk kita datanya masih semrawut.” Ujarnya.

Sensus penduduk kali ini merupakan kali ketujuh sejak Indonesia merdeka, tercatat sebelumnya Sensus telah dilaksanakan pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.*

 

Share this: