Guru Besar Unpad Kembali Sampaikan Rekomendasi Penanganan Pandemi Covid-19

Laporan oleh Erman

profesor unpad; kampus unpad;
Suasana Webinar Dewan Profesor Unpad Pokja Lingkungan, Jumat (15/5)*

[unpad.ac.id, 15/5/2020] Untuk mengurangi kemungkinan terulangnya kondisi pandemi seperti sekarang ini di masa mendatang, diperlukan penerapan konsep one-health agar tercapai kesehatan untuk manusia, hewan, dan lingkungan secara keseluruhan. Konsep ini merupakan pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner pada skala regional , nasional, dan global.

Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, Prof. Drh. Roostita L. Baila, M. App.Sc., PhD., mengatakan hal tersebut saat berbicara pada Seri Webinar Dewan Profesor Unpad edisi Jumat (15/5). Seri terakhir yang dilaksanakan oleh Pokja Lingkungan dan Pembangunan ini dimoderatori oleh Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Unpad, Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc., mengangkat tema “Kolaborasi Pentahelix di Masa Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Lingkungan dan Pembangunan”.

“Dibutuhkan kerja sama antara akademisi, praktisi, bisnis, pemerintah, pakar lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan untuk melakukan koordinasi, komunikasi, dan berkolaborasi dalam merumuskan suatu solusi. Tujuannya mengenali interkoneksi antara hewan, lingkungan, dan masyarakat,” ujar Prof. Roostita.

Lebih lanjut Prof. Roostita memaparkan, untuk mewujudkan konsep one-health tersebut diperlukan peningkatan pengetahuan masyarakat secara berkelanjutan agar lebih teredukasi dan mampu mengantisipasi bencana penyakit.

Diperlukan pula peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem hewan, tumbuhan biotik, abiotik dan manusia. Juga penting dilakukan pendekatan trans-keilmuan dalam menciptakan kesehatan bersama serta keseimbangan dan keselarasan kehidupan.

Guru Besar FISIP Unpad, Prof. Dr. Budiman Rusli, Drs., MS., juga mengangkat tema Collaborative Governance dalam Penanganan Pandemi Covid-19. Prof. Budiman mengatakan, kondisi pandemi membutuhkan kebijakan hasil dari collaborative governance, yaitu proses pembentukan dan pengaturan suatu organisasi yang lintas sektoral untuk mengatasi masalah kebijakan publik yang tidak dapat ditangani oleh satu sektor publik saja.

Sementara Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Ina Primiana, F.M.S., SE., MT., mengangkat tema “Menata Ulang Lingkungan Bisnis Industri dan UMKM Pasca Pademi Covid-19. Menurut Prof. Ina, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, perlu dorongan pemerintah kota/kabupaten dan provinsi terhadap sektor bisnis yang masih bertahan dan meningkat. Usahakan semaksimal mungkin belanja dari pengusaha lokal agar ekonomi lokal bergerak.

“Pemerintah pusat dan daerah juga perlu mencarikan link bagi UMKM untuk menjadi bagian dari pemasok bagi usaha besar seperti BUMN. Saat ini UMKM di Indonesia baru kurang lebih 6% yang menjadi pemasok usaha besar, bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 46,2%,” ujar Prof. Ina.

Selain itu, lanjut Prof. Ina, perlu dilakukan dukungan agar produk-produk UMKM bisa masuk pada daftar produk pengadaaan pemerintah sehingga mengurangi barang impor. Agar mampu bersaing, UMKM juga perlu didorong agar siap go digital dengan berjualan online.

“Saatnya beralih ke produk lokal, hilangkan ketergantungan pada produk impor. Dari dampak negatif yang muncul pada wabah ini, ada sisi baiknya yaitu meningkatnya daya beli barang lokal karena pemerintah melarang barang impor,” ujarnya.

Sementara Guru Besar FMIPA Unpad, Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., mengangkat tema “Pengembangan Kampus Unpad sebagai Living Lab Smart City”. Kampus menurutnya cukup ideal kita gunakan sebagai pilot karena unsur-unsur yang dapat mewujudkan sustainable smart campus tersedia, ada pembelajaran, keamanan, mobility, administrasi, lingkungan dan efisiensi, serta lifestyle for education. Contoh yang telah dilakukan adalah pengembangan Baterai Al-ion sebagai alternatif pengganti Li-ion serta smart farming,” ujar Prof. I Made Joni.

Sementara Guru Besar Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Ellin Harlia, MS., mengangkat tema “Implementasi Pendidikan Integritas” yang menegaskan kembali pentingnya aktualisasi nilai-nilai integritas dalam pembenahan karakter dan moral bangsa secara sistematis.(am)*

 

Share this: