Mahasiswa Program Studi Magister Pariwisata Berkelanjutan Unpad menggagas program

Rilis

tana toraja; desa wisata nglanggeran; sawahlunto;
Mahasiswa Program Studi Magister Pariwisata Berkelanjutan Unpad menginisiasi program “Pirtual Project” berupa program wisata virtual ke sejumlah destinasi di Indonesia. Wisata virtual dengan memanfaatkan aplikasi Zoom dan instalasi virtual tour ini ternyata menarik animo masyarakat untuk mengikutinya.*

[unpad.ac.id, 5/5/2020] Di tengah masa kedaruratan akibat pandemi Coronavirus (COVID-19), sektor pariwisata menjadi salah satu yang terdampak. Geliat wisatawan untuk pergi ke sejumlah destinasi di Indonesia harus terhenti untuk mencegah meluasnya pandemi COVID-19. Akibatnya, aktivitas sektor ini menjadi lesu selama dua bulan terakhir.

Berangkat dari kelesuan tersebut, sejumlah mahasiswa Program Studi Magister Pariwisata Berkelanjutan Universitas Padjadjaran menginisiasi program “Pirtual Project” berupa program wisata virtual ke sejumlah destinasi di Indonesia. Program ini digagas oleh lima mahasiswa, antara lain Reza Permadi, Irwan Tamrin, Fahriza Junizar, Muh. Fakhri Jamaluddin, dan Nurul Aldha.

Program ini digagas guna memberikan semangat baru bagi para pemandu wisata agar tetap bertahan sekalipun bekerja dari rumah. Bermodalkan aplikasi telekonferensi Zoom dan instalasi virtual tour, peserta bisa merasakan informasi pariwisata layaknya peserta tur sungguhan.

Wisata virtual ini telah diselenggarakan sebanyak 2 kali dengan dua destinasi wisata yang berbeda, yaitu Tana Toraja pada 26 April lalu, serta Dewa Wisata Nglanggeran pada 3 Mei lalu. Uniknya, setelah dua kali menggelar kegiatan, terjadi peningkatan jumlah peserta.

“Dari tour pertama ke Tanah Toraja, dengan sekarang ke Desa Wisata Ngalanggeran. Pertumbuhan peserta mencapai 80%,” ungkap Reza Permadi selaku pemimpin kegiatan dalam keterangan rilisnya.

Reza menjelaskan, di tengah situasi pandemi yang memaksa orang untuk tidak keluar rumah, ada kebutuhan yang besar untuk bisa melakukan liburan. Persoalan ini kemudian menjadi bahan diskusi dalam kegiatan perkuliahan, hingga kemudian, tercetuslah ide untuk membuat konsep wisata secara virtual.

“Kami sebagai akademisi sebenarnya terpanggil melihat bahwa pariwisata kondisinya sangat terpuruk hari ini, tapi bukan berrati tidak ada peluang. Diperlukan sebuah terobosan yang bisa menghimpun kepedulian bersama terutama para pihak yang terlibat di pariwisata. Alhamdulillah, peserta yang ikut selain masyarakat juga para stakeholder pariwisata sehingga selain jalan-jalan juga bisa sharing dengan situasi yang lebih santai,”jelas Reza.

Selain Tata Toraja dan Desa Wisata Nglanggeran, Reza dan kawan-kawan juga akan menggelar wisata virtual ke dua destinasi lainnya, yaitu Gunung Tambora pada 10 Mei dan Sawahlunto pada 17 Mei mendatang. Pendaftaran peserta bisa dilakukan lewat tautan https://bit.ly/PirtualTour/

Empat destinasi wisata tersebut berasal dari sejumlah pulau di Indonesia. Ini bertujuan agar peserta wisata virtual menyadari bahwa destinasi wisata di Indonesia sangat beragam dan kaya perspektif.

“Mulai dari Toraja kami ingin mengajak masyarakat untuk bisa melihat kentalnya budaya, dari Nglanggeran melihat pemberdayaan masyarakat desa nya yang meraih Penghargaan Desa Wisata Terbaik Se-ASEAN, kemudian melihat kemegahan Tambora sebagai taman bumi, dan terakhir Sawahlunto yang memiliki banyak peninggalan kejayaan masa lalu sebagai wisata heritage,” kata Reza.

Ketua Program Studi Pariwisata Berkelanjutan Unpad Dr. Evi Novianti, M.Si., mengapresiasi atas inisiasi anak didiknya. Ia berharap apa yang digagas mahasiswa juga dapat direspons oleh para pemangku kepentingan lainnya di bidang kepariwisataan. “Saya sangat berharap apa yang dicetuskan para mahasiswa ini menginspirasi stakeholder lainnya sehingga kita bisa secara bersama-sama menghadapi situasi pandemi ini untuk masyarakat khususnya di sektor pariwisata,” ungkap Evi.(art)*

 

 

 

 

Share this: