Menjaga Bisnis Perlebahan Tetap “Menyengat” di tengah Pandemi Covid-19

Rilis

lebah;
(Foto ilustrasi) Aktivitas penangkaran lebah di Bandung Bee Sanctuary (BBS) Pusat Budaya dan Edukasi Lebah Unpad di komplek Pusat Psikologi Unpad, Jalan Ir. H. Djuanda, Bandung, Jumat (10/1). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 16/6/2020] Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi sektor bisnis. Pelemahan ekonomi yang terjadi di masa pandemi harus dilawan oleh pengusaha, agar bisnis yang dijalankan tetap terjaga kelangsungannya.

Tim Konsorsium Smart Apiculture Management Services (SAMS) Universitas Padjadjaran memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan bisnis, terutama menghadapi Covid-19. Pengenalan model bisnis ini dipaparkan dalam Webinar “Menjaga Momentum Bisnis Lebah Madu dan Produk Perlebahan Pasca Covid-19 dengan Model Bisnis Inovatif”, Sabtu (13/6).

(baca juga: Unpad Terlibat dalam Konsorsium Riset Horizon 2020 ICT-39 Uni Eropa)

Narasumber Webinar yang juga ketua tim SAMS Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., menjelaskan, pandemi Covid-19 menciptakan dua kondisi dalam bisnis, yaitu naik atau terpuruk. Jika berada pada kondisi naik, keberlanjutannya harus dijaga.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad , Dr. Dwi memaparkan, hal yang dapat dilakukan untuk menjaga momentum di antaranya menjaring data konsumen mulai dari persona, sebaran, preferensi serta perubahan sifat generasi agar tetap relevan di masa mendatang.

Selain itu, menginvestasikan keuntungan bukan hanya untuk mempelajari teknis produksi juga mempelajari model bisnis. Dr. Dwi juga mendorong untuk menyiapkan webstore guna mempermudah pengumpulan data.

(baca juga: Konsorisum Riset SAMS Horizon 2020 Uni Eropa Populerkan Kembali Budidaya Lebah)

Apabila berada pada kondisi terpuruk, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad ini juga menyarankan untuk jangan lekas memutuskan ikatan kerja pegawai atau menjual aset. Keputusan jangka pendek ini bisa menjadi bumerang di masa datang.

Sudut pandang saat bisnis terpuruk harus diputar 180 derajat. Pegawai jangan dipandang sebagai beban, tetapi justru sebagai aset yang perlu dijaga. Untuk itu, targetkan pegawai untuk belajar hal baru.

“Kondisi paling kritis saat ini sebenarnya adalah kondisi yang paling memungkinkan muncul ide-ide gila sambil meeting online cari titik pivot-nya bisa jadi milestone baik di masa depan,” tambahnya.

Bisnis Potensial

Sektor bisnis perlebahan dan produk turunannya menjadi bisnis potensial di tengah badai pandemi. Berdasarkan hasil analisis sebuah studi lembaga di Mesir terkait posisi ekonomi berbagai sektor bisnis di era pandemi, bisnis perlebahan dan produk turunannya sebagai sektor bisnis food processing & retail menduduki posisi kedua sebagai potential winner.

(baca juga: Perdana di Kota Bandung, Unpad Kembangkan Budidaya Lebah)

Sebagai salah satu suplemen kesehatan, madu kini menjadi primadona bagi masyarakat untuk menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi.

Analisis ini juga dibenarkan oleh penggiat perlebahan yang menjadi peserta pada Webinar ini. Menurut para peserta, di balik pandemi Covid, bisnis perlebahan yang dijalankan justru mendapat keberkahan. Omzet penjualan pun melejit.

Karena itu, materi Webinar ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk mendukung ketahanan bisnis perlebahan di Indonesia. Apalagi, jika dilihat dari lokasi peserta Webinar, ada optimisme sektor perlebahan di Indonesia tetap bangkit.

Webinar ini dihadiri oleh 64 penggiat dunia perlebahan dan apiculture enthusiast dari berbagai daerah Indonesia baik wilayah Pulau Jawa maupun Luar Jawa. Selain itu, webinar ini mendapatkan respons positif dari peserta.

“Dengan melihat persebaran ini, Indonesia memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan produksi madu dan produk perlebahan lainnya yang sampai hari ini kebutuhan pasarnya belum dapat terpenuhi oleh produksi lokal,” kata Dr. Dwi.

(baca juga: Unpad Dorong Masyarakat Sadar Potensi Budidaya Lebah)

Inkubasi Bisnis Lebah

Dalam Webinar yang didukung oleh The Local Enablers, Asosiasi Perlebahan Indonesia (API), dan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), tim SAMS Unpad akan meluncurkan program inkubasi online untuk peserta penggiat perlebahan yang telah mengikuti webinar selama 7 minggu.

Pembinaan ini dikhususkan untuk bidang perlebahan dalam rangka mendukung penggiat bisnis perlebahan menjaga momentum baik yang didapat lewat pandemik Covid-19. Pembinaan ini tidak terbatas pada kalangan yang sudah memiliki bisnis perlebahan saja, tetapi untuk kalangan yang belum memiliki bisnis perlebahan dan tertarik untuk memulai bisnis di bidang ini.

Dengan begitu, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk perlebahan semakin terbuka lebar.(art)*

Share this: