PHK Bukan Akhir Segalanya, Saatnya Jalani Ekosistem Baru yang Lebih Berkembang

Potongan gambar pemaparan dari Dr. Dwi Purnomo, M.T., dalam

Laporan oleh Arif Maulana

PHK
Potongan gambar pemaparan dari Dr. Dwi Purnomo, M.T., dalam Webinar Nasional “Pasca-PHK Saya Harus Apa?”, Sabtu (13/6).*

[unpad.ac.id, 16/6/2020] Salah satu dampak dari pandemi Covid-19 adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pandemi berdampak pada pelemahan ekonomi, sehingga menyebabkan sektor industri terpuruk bahkan banyak yang gulung tikar.

Menurut Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Dr. Dwi Purnomo, M.T., masa kehilangan pekerjaan (PHK) bisa menjadi momentum untuk melahirkan ide dan proses kreatif. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan ekosistem yang mendukung.

(baca juga: Platform Digital Jadi Peluang Keberlangsungan UMKM di Masa Pandemi)

“Saat di-PHK berada di zona kritis, kayaknya kita sendirian. Inilah momentum untuk bertemu ekosistem baru,” ujar Dr. Dwi dalam Webinar Nasional “Pasca-PHK Saya Harus Apa?”, Sabtu (13/6). Webinar ini diselenggarakan oleh ekosistem kewirausahaan binaan Unpad The Local Enablers.

Pemberdaya kewirausahaan sosial ini menjelaskan, agar bisa bangkit pasca-PHK, seseorang perlu mencari input kreatif. Proses ini diawali dengan pemetaan potensi diri, setelah itu perlu lakukan input kreatif. Apa yang ingin dibutuhkan, pengalaman baru apa yang perlu didapat, sehingga akan mendapatkan masukan baru.

“Proses input kreatif akan mendapatkan inspirasi baru, pengalaman baru, dan wawasan baru. Namun, ini perjalanannya agak berproses tidak bisa instan,” kata Dr. Dwi.

Selain mencari input kreatif, seseorang juga perlu melatih diri untuk membangun pola pikir berkembang (growth mindset). Pola pikir ini merupakan kekayaan utama untuk melewati kondisi pasca-PHK.

Menurut Dr. Dwi, seorang mantan pekerja cenderung memiliki pola pikir tetap (fixed). Karena itu, masa pasca-PHK menjadi momentum untuk mengubah pola pikir menjadi lebih berkembang. Dalam pola pikir ini, hambatan dipandang sebagai tantangan.

(baca juga: KKN Tematik Kewirausahaan Unpad, Wujud Kebijakan Kampus Merdeka)

“Bagaimana cara agar tetap punya growth mindset? Jangan lupa mengenal kawan-kawan baru. Mau gak mau PHK benar-benar menjadikan sebuah dunia baru, sehingga harus dikenalkan dengan ekosistem yang positif, optimis, mau belajar, tidak kenal lelah, dan mau berbuat salah,” jelasnya.

Konsisten

Wirausaha menjadi andalan yang dijalani seseorang pasca-PHK. Apalagi di masa pandemi ini, mencari kerja baru akan terasa sulit, karena baik sektor swasta maupun industri lainnya dihadapkan pada situasi sulit serupa.

Saat memulai usaha, Dr. Dwi menyarankan untuk menyusun rencana pendapatan. Risiko penghasilan setelah PHK akan dihadapkan pada kondisi taktentu. Untuk itu, rencana pendapatan dilakukan agar terjadi kurva pendapatan yang konsisten.

Sebagai contoh, saat memulai usaha ada patokan penghasilan perdana yang diraih. Selama 3 minggu pertama usahakan untuk meraih penghasilan dengan nominal yang sama. Setelah itu, targetkan untuk meraih penghasilan lebih besar di tiga minggu berikutnya. Demikian seterusnya, sehingga penghasilan kita bisa naik secara konsisten.

“Konsisten bukan seberapa banyak pada pendapatan. Ini jadi sebuah challenge,” kata Dr. Dwi.*

Share this: