Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19, Dharma Wanita Persatuan Unpad Gagas Program “Kanyaah Indung”

Laporan oleh Artanti Hendriyana

kanyaah indung
Ketua Darma Wanita Persatuan Universitas Padjadjaran dr. Reiva Arief menyerahkan secara simbolis bantuan gawai kepada mahasiswa melalui program “Kanyaah Indung” di lobi Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (10/9). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 10/9/2020] Untuk membantu memfasilitasi mahasiswa Universitas Padjadjaran yang terdampak pandemi, pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unpad menggagas program “Kanyaah Indung”. “Kanyaah Indung” merupakan program bantuan gawai kepada mahasiswa yang terdampak secara ekonomi, sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengakses pendidikan daring di Unpad.

“Sesuai dengan namanya ‘Kanyaah Indung’, jadi ibu-ibu Dharma Wanita ini merasa terpanggil untuk membantu mahasiswa yang terdampak pandemi. Ternyata banyak yang tidak mampu untuk membeli gadget yang layak pakai untuk belajar,” ujar Ketua DWP Unpad dr. Reiva Arief saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (9/9).

Program ini bukan sekadar memberikan atau meminjamkan gawai. Para mahasiswa yang dibantu akan terus didampingi melalui peran para donatur, seperti orang tua asuh.

(baca juga: Unpad Bantu Kuota Internet untuk 2.766 Mahasiswa)

“Kami ingin mempererat tali silaturahmi. Jadi keep in touch dengan mahasiswa tersebut. Menanyakan keadaan, kondisi, kemajuan studi, dan lain-lain. Jadi seperti orang tua asuh,” jelas dr. Reiva.

Dengan adanya program tersebut, dr. Reiva berharap para mahasiswa dapat terus aktif mengikuti perkuliahan meski dilakukan secara daring. Para mahasiswa yang terbantu pun diharapkan dapat menyelesaikan masa studinya dengan baik.

“Kalau pandemi Covid ini sudah berakhir, tentunya ada harapan bahwa program ‘Kanyaah Indung’ ini tidak hanya sampai disitu, tapi akan ada bentuk-bentuk lain sebagai bentuk kepedulian kami agar mereka bisa menyelesaikan pendidikan,” ujar dr. Reiva.

(baca juga: Layanan Logistik dan Dapur Umum Unpad, Menjaga Energi Selama Pandemi)

Program akan mulai dijalankan pada semester ini. “Mudah-mudahan dengan menyumbang sedikit, apalagi ada gadget yang tidak terpakai di rumah, daripada menumpuk masih banyak yang perlu. Ibu-ibu Dharma Wanita menerima dengan senang hati,” ujar dr. Reiva.

Adapun mekanisme bantuan akan disesuaikan dengan keinginan para donatur. Donatur dapat meminjamkan atau memberikan gawai kepada mahasiswa, atau dapat juga dengan memberikan sumbangan dana yang akan disalurkan untuk membeli gawai. Untuk saat ini, DWP memfasilitasi donasi dari kalangan internal pengurus. Sementara donasi dari luar DWP bisa dikoordinasikan dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni.

(baca juga: Unpad Suplai Logistik Harian untuk Mahasiswa yang Tinggal di Asrama dalam Kampus)

“Jadi ada bentuk donasi. Yang pertama uang bisa ditransfer, nant DWP yang mengoordinasi. Kedua, berupa barang, gawainya langsung,” jelas dr. Reiva.

Sementara itu, para mahasiwa yang mendapatkan manfaat dari program ini adalah mereka yang sudah tercatat datanya di Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad. Selain tidak mampu secara ekonomi, para penerima manfaat program ini diutamakan mereka yang belum mendapatkan program beasiswa atau bantuan lain.

Bagi mahasiswa yang ingin menjadi penerima manfaat program Kanyaah Indung, dr. Reiva mengatakan bahwa mahasiswa diharuskan mendaftarkan diri ke BEM Fakultas masing-masing, untuk kemudian disampaikan datanya ke Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad.

“Silakan daftar ke BEM masing-masing, nanti di-crosscheck di Dirmawa Unpad,” ujarnya.(arm)*

Share this: