Klinik Tanaman Fakultas Pertanian

Laporan oleh Artanti Hendriyana

pertanian indonesia
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria boru Simanungkalit menjadi pembicara kunci dalam Seminar Daring “Youth Agripreneur Talk”, Kamis (10/9).*

[unpad.ac.id, 10/9/2020] Sektor pertanian Indonesia menjadi penyumbang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal ini didukung dengan melimpahnya sumber daya alam. Namun, pertanian Indonesia ternyata masih bersifat konvensional.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria boru Simanungkalit mengatakan, sebagian besar sumber daya alam masih dijual dalam bentuk komoditas. Hal ini akan menjadi ancaman bila daya dukung sumber daya alam Indonesia mulai melemah.

“Pertanian membutuhkan inovasi dan penggunaan teknologi. Kalau tidak kita akan ketinggalan,” ujar Victoria saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Daring “Youth Agripreneur Talk”, Kamis (10/9).

(baca juga: Pertanian Indonesia Harus Akrab Teknologi)

Inovasi dan teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian Indonesia. Untuk memanfaatkannya diperlukan kontribusi aktif dari para generasi muda. Hal ini diperlukan mengingat generasi muda sudah akrab dengan teknologi.

Victoria menilai, sektor pertanian merupakan sektor inspiratif dan memberikan peluang nyata bagi generasi muda untuk berkembang. Karena itu, Kemenko-UKM sendiri mendorong generasi muda untuk terjun menjadi pelaku usaha di bidang pertanian.

Selain memberikan dukungan berupa sertifikasi, kementerian sudah menyiapkan program lainnya untuk memacu geliat anak muda. Salah satunya mengembangan koperasi pertanian organik. Lembaga ini diharapkan mampu mendekatkan pelaku usaha produk organik ke sumber pembiayaan, hingga mendorong pemasaran dan digitalisasi proses bisnis.

(baca juga: Isu Berkurangnya Jumlah Petani, Pertanian Diharapkan Tetap Tingkatkan Produktivitas)

Victoria juga mengharapkan perguruan tinggi berperan mendorong mahasiswa menjadi pelaku usaha profesional. “Perguruan tinggi diharapkan menjadi center untuk menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan mampu hasilkan inovasi teknologi untuk meningkatkan nilai tambah pertanian,” kata Victoria.

Seminar daring ini digelar atas kerja sama Unpad, Kemenko-UKM RI, Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang, serta Sekretariat ASEAN.

Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana Sari, PhD, mengatakan, seminar daring ini merupakan bagian dari proyek kemitraan dan kerja sama dengan MAFF Jepang dalam mendorong generasi muda untuk turut berpartisipasi dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.

(baca juga: Mahasiswa Unpad Kenalkan Dunia Pertanian Modern kepada Anak TK)

“Webinar ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada generasi muda mengenai sektor pertanian dan berbagai peluang usaha di bidang pertanian,” kata Diana.

Acara ini menghadirkan tiga pembicara, antara lain CEO Kahfi Farm Nasrul Hakim, Founder dan CEO Agradaya Andhika Mahardika, serta Japan-ASEAN Goodwil Ambassador on Food and Agriculture Melody Laksani.(arm)*

Share this: