Menko PMK: Perguruan Tinggi Berperan Siapkan SDM Unggul

Menteri

Laporan oleh Artanti Hendriyana

menko pmk
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy menyampaikan orasi ilmiah secara virtual dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-62 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Selasa (13/10).*

[unpad.ac.id, 14/10/2020] Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP menyampaikan orasi ilmiah secara virtual dalam puncak peringatan Dies Natalis ke-62 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Selasa (13/10).

Pada kesempatan tersebut, ia mendorong perguruan tinggi untuk meningkatkan perannya dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Dikatakan Prof. Muhadjir, setiap jenjang pendidikan menuntut adanya keterampilan dan kemahiran yang meningkat, serta jenis pekerjaan yang memiliki nilai tambah dibandingkan jenjang sebelumnya. Jika lulusan perguruan tinggi tidak memiliki kemampuan dan pekerjaan yang memiliki nilai tambah dibandingkan lulusan SMA/SMK, maka perguruan tinggi dikatakan gagal dalam menyiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul.

[irp]

“Saya mohon ini menjadi pertimbangan semua perguruan tinggi untuk bisa menyiapkan betul mahasiswanya agar kalau lulus dari perguruan tinggi itu betul-betul menjadi tenaga kerja atau angkatan kerja yang memiliki kualitas, kualifikasi, kemampuan, dan penghasilan yang beberapa kali lipat seandainya dia tamat SMA atau SMK,” uja Prof. Muhadjir.

Lebih lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2016-2019 ini mengatakan bahwa salah satu permasalahan yang saat ini dihadapi adalah mengenai pengangguran. Berdasarkan data pada Februari 2020, ada lebih dari 6 juta angkatan kerja yang menganggur. Angka ini diperkirakan meningkat akibat adanya pandemi Covid-19.

Untuk itu, ia menilai perlunya penyiapan lapangan kerja yang seluas-luasnya serta adanya investasi.

“Jangan membayangkan investasi itu pasti selalu datang dari luar, investor asing, kemudian akan banyak penduduk asing atau tenaga kerja asing yang masuk, tidak. Dalam kebijakan sekarang ini, arahan Presiden akan lebih menekankan untuk memperluas, memberikan kemudahan, perlindungan, dan pembinaan kepada Usaha Kecil Menengah, Mikro dan Ultra Mikro,” ungkapnya.

Terkait UU Cipta Kerja, ia pun mendorong adanya masukan dari akademisi. Menurutnya, saran secara akademis diperlukan untuk kebaikan bangsa ini.

[irp]

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menekankan perlunya adanya kebijakan dan upaya yang optimal dalam memaksimalkan potensi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia.

“Kalau kita gagal memanfaatkannya, maka yang terjadi bukan bonus demografi, tetapi adalah malapetaka demografi,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti menyampaikan bahwa dalam Renstra Unpad 2020-2024, pembangunan sumber daya manusia sudah menjadi prioritas. Salah satu hal yang menjadi tantangan adalah mematangkan keterampilan wirausaha dari para milenial sehingga dapat turut membuka lapangan pekerjaan. Rektor berharap, pemerintah dapat terus memberi perhatian terkait hal tersebut.

Dies Natalis FISIP Unpad

Pada kesempatan tersebut, Rektor mengharapkan bahwa dalam peringatan dies natalis ini, FISIP Unpad dapat melakukan refleksi, meningkatkan semangat, dan terus berkinerja. Rektor pun mengapresiasi sejumlah capaian yang telah  dicapai FISIP Unpad dan diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat.

“Insya Allah, bahu membahu kita akan mewujudkan FISIP yang semakin berkinerja dan FISIP yang bereputasi dunia,” ujar Rektor.

Sementara itu, Dekan FISIP Unpad Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata mengatakan bahwa lulusan FISIP Unpad merupakan salah satu potensi yang perlu terus dioptimalkan. Menurutnya, potensi alumni perlu dintegrasikan dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam mewujudkan Unpad yang bermanfaat dan mendunia.

“Jadi, bagaimana tugas kita adalah mentransformasikan keuggulan ini menjadi sesuatu yang riil,” ujar Dr. Widya.(arm)*

Share this: