Anak Muda Tonggak Penting Membangun Budaya Antikorupsi

Mahasiswa baru saat melakukan aleut-aleutan (pawai) sambil membawa poster berisikan pesan moral di Unpad Kampus Jatinangor, Senin (24/08). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Dosen Fakultas Hukum Unpad Wanodyo Sulistyani, LL.M., menyampaikan materi mengenai “Membangun Budaya Antikorupsi di Lingkungan Kampus” dalam seminar daring “Membangun Budaya Antikorupsi dalam Kehidupan di Lingkungan Kampus”, Minggu (22/11).*

[unpad.ac.id, 23/11/2020] Mahasiswa merupakan kelompok penting yang berperan dalam membangun budaya antikorupsi. Hal ini didasarkan, saat ini banyak anak muda yang terjerumus melakukan tindakan korupsi.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Wanodyo Sulistyani, LL.M., menjelaskan, fakta menunjukkan, banyak kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan generasi muda akhir-akhir ini. Ini merupakan sebuah ironi, mengingat seharusnya anak muda memiliki idealisme yang kuat untuk membangun bangsa.

“Dulu koruptor usianya cukup lanjut, sudah punya posisi atau kedudukan tertentu. Sekarang korupsi tidak lagi memandang usia. Orang muda banyak terlibat dalam praktik ini,” ujar Wanodyo dalam seminar daring “Membangun Budaya Antikorupsi dalam Kehidupan di Lingkungan Kampus”, Minggu (22/11).

[irp]

Karena itu, Unpad menaruh perhatian dalam mencegah mahasiswa berperilaku koruptif. Sebab, korupsi memiliki dampak buruk pada tatanan kehidupan.

Wanodyo menjelaskan, korupsi bisa dimulai dari hal kecil. Perilaku menyontek, misalnya, bisa berpotensi melahirkan tindakan korupsi yang besar jika mahasiswa cenderung menganggap remeh hal tersebut.

“Mungkin menyontek dianggap sebagai kenakalan semasa sekolah. Tapi ketika perilaku itu sudah menjadi bagian sehari-hari, perbuatan itu akan berdampak besar,” kata Wanodyo.

Selain itu, berbagai perilaku curang semasa sekolah, seperti mark up anggaran kegiatan, plagiat, suap nilai, hingga berperilaku tidak disiplin akan berpotensi melahirkan tindakan korupsi yang lebih besar saat nanti terjun di masyarakat.

Untuk itu, Wanodyo mengingatkan agar mahasiswa wajib memupuk nilai kejujuran saat masih bersekolah.

[irp]

Lebih lanjut alumnus Master Hukum di University of Washington, AS ini mengatakan, lingkungan kampus yang bebas korupsi akan memudahkan mahasiswa untuk belajar dan menyelesaikan studinya. Karena itu, mewujudkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan kampus maupun masyarakat sangat penting.

Menurut Wanodyo, ada beberapa nilai-nilai antikorupsi yang wajib diimplementasikan mahasiswa dalam kehidupan kampus. Nilai-nilai tersebut antara lain kejujuran, kepedulian, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.

Seminar daring ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan mental kebangsaan untuk mahasiswa Unpad yang digelar Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad.(arm)*

Share this: