Mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi Universitas Padjadjaran mengikuti

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Hubungan Akumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poilitik (FISIP) Unpad Dr. Hery Wibowo dalam webinar pembinaan mental kebangsaan bagi mahasiswa Universitas Padjadjaran bertema “Student Leadership and Personal Effectiveness” yang digelar Sabtu (28/11).*

[unpad.ac.id, 30/11/2020] Kecakapan kepemimpinan tidak akan datang secara tiba-tiba. Kecakapan ini perlu dibangun dengan kegigihan. Para mahasiswa perlu memanfaatkan kesempatan selama studi di perguruan tinggi untuk membangun keterampilan menjadi pemimpin masa depan.

“Kabar baiknya, kecakapan kepemimpinan ini bisa dilatih dan ditumbuhkan pada praktik organisasi kemahasiswaan,” ujar Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Hubungan Akumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poilitik (FISIP) Unpad Dr. Hery Wibowo dalam webinar pembinaan mental kebangsaan bagi mahasiswa Universitas Padjadjaran bertema “Student Leadership and Personal Effectiveness” yang digelar Sabtu (28/11).

Dikatakan Hery, kurikulum akademik dan kemahasiswaan perlu bersinergi. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan hardskill dan softskill mahasiswa, sehingga ketika lulus mereka sudah memiliki bekal yang cukup untuk menjadi pemimpin yang baik.

[irp]

“Lulusan universitas diharapkan menjadi leader, baik entrepreneurship maupun intrapreneurship. Di perusahaan dia leading atau dia membangun sendiri usahanya, gerakannya,” ujar dosen Kesejahteraan sosial FISIP Unpad ini.

Menurutnya, ada sejumlah perbedaan mendasar karakter mahasiswa yang biasa aktif di kegiatan kemahasiswaan dengan mereka yang tidak. Di antaranya, mahasiswa yang aktif di kegiatan kemahasiswaan tidak gampang mengeluh dan lebih kreatif dalam menghadapi tantangan.

“Jadi ini kesempatan 3,5 tahun di universitas, kesempatan luar biasa untuk membangun kapasitas,” ujarnya.

Sebagai calon pemimpin masa depan, satu hal yang perlu dipahami adalah dunia terus berubah. Hal ini menjadi pendorong seorang pemimpin untuk selalu kreatif dan inovatif. Dikatakan Hery, tidak mungkin masalah yang berbeda terus diselesaikan dengan cara yang sama.

Hery pun mengharapkan mahasiswa dapat menjadi subjek perubahan dan mengoptimalkan kendali diri. Orang yang memilih menjadi powerfull subject lebih memilih untuk mengambil manfaat terbaik dari setiap situasi, ketimbang hanya pasrah atau mengeluh.

“Berapa banyak yang lulus masih dengan paradigma powerless object? Seakan-akan kita hanya bisa pasrah, mengeluh, marah-marah. Akhirnya hasilnya enggak bagus. Begitu hasilnya enggak bagus, menyalahkan pihak-pihak yang lain,” ujarnya.

[irp]

Menuru Dr. Hery, masa depan tidak lagi membutuhkan mereka yang berjiwa powerless object. Untuk itu, mahasiswa perlu menceburkan diri dalam sejumlah kegiatan kemahasiswaan, khususnya kepemipinan kemahasiswaan untuk membentuk powerfull subject.

Acara webinar ini dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam. Dalam sambutannya, Boy mengharapkan mahasiswa Unpad dapat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan amanah.(arm)*

Share this: