Dua Dosen Unpad Peroleh Hibah Riset dari The Australia-Indonesia Institute

Laporan oleh Arif Maulana

Australia-Indonesia Institute

[unpad.ac.id, 27/12/2020] Dua Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Ida Widianingsih, M.A., PhD, dan Binahayati Rusyidi, PhD, memperoleh hibah riset internasional dari The Australia-Indonesia Institute untuk penelitian terkait peran perempuan di masa pandemi Covid-19.

Hibah riset dari Australia-Indonesia Institute, Department of Foreign Affairs and Trade, Australia ini diperoleh melalui skema kemitraan dengan Flinders University, Australia. Dengan kemitraan ini, Ida dan Titi bergabung dengan dua peneliti dari Flinders University, yaitu Dr. Helen McLaren sebagai ketua tim riset serta Assoc. Prof. Cassandra Star.

“Pada riset ini, kita ingin melihat bagaimana perempuan bisa bertahan dan mengatur strategi supaya perannya tidak tergerus walaupun isu Covid-19 terjadi,” kata Ida, Minggu (27/12).

Riset ini akan mulai dijalankan pada semester depan dengan melibatkan sejumlah partisipan dari kalangan aktivis perempuan di Indonesia dan Australia. Tim akan mendalami berbagai pengalaman dan sudut pandang partisipan melalui kegiatan round table discussion.

Diskusi menekankan pentingnya agenda SDGs  dan bagaimana membangun kembali  berbagai peluang peningkatan hak-hak  perempuan, serta. mendorong keterlibatan perempuan dalam  agenda participatory governance dan socio-political action.

Tim sendiri masih mempertimbangkan untuk menggelar diskusi secara daring atau kombinasi luring dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Lebih lanjut Ida menjelaskan, riset ini ingin mendorong partisipasi perempuan di dalam tata kelola pemerintahan maupun pemberdayaan masyarakat semakin kuat, meski terkendala pandemi Covid-19.

Dari riset awal yang dilakukan Helen McLaren, disebutkan, ada kecenderungan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan perempuan berada pada posisi yang sangat rentan. Contohnya, di skala rumah tangga, perempuan cenderung mengalami peningkatan stres.

“Banyak di antaranya perempuan jadi korban kekerasan ketika terlalu lama berada di dalam rumah dengan urusan domestik yang semakin keras,” terang Ida.

Karena itu, riset ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait bagaimana agar perempuan tetap memiliki peran strategis dalam memperjuangan hak-haknya di tengah pandemi Covid-19.

“Perempuan dan anak-anak lebih mengalami kondisi kritis saat pandemi, karena itu perlulah kita melakukan riset-riset seperti yang kami lakukan ini,” kata Ida.

Ida mengatakan, hibah Australia-Indonesia Institute senilai 28.000 Dollar ini tidak sekadar mendorong melakukan riset, tetapi juga publikasi internasional. Selain itu, kerja sama riset Unpad dan Flinders University ini juga diharapkan semakin mempererat kerja sama bilateral Indonesia dan Australia.*

Share this: