IAAS LC Unpad Gelar Lomba Instalasi Akuaponik Sederhana

Rilis

[unpad.ac.id, 2/12/2020] IAAS LC Universitas Padjadjaran sukses menggelar lomba instalasi akuaponik sederhana bertajuk “Aquaponic from Home Competition (AFHC) 2020”, 18 November lalu. Lomba ini mendorong peserta menciptakan kreasi instalasi akuaponik seminimal dan sepraktis mungkin.

Mengusung tema “Aquaponics System for Encouraging Teenagers to be Millennial Farmer With Organical Agriculture Concept”, IAAS LC Unpad memiliki tujuan untuk mengajak generasi milenial untuk menjadi petani dengan menerapkan sistem pertanian akuaponik. Dengan demikian, ketahanan pangan keluarga selama pandemi dapat meningkat.

Meski akuaponik diinstalasi seminimal mungkin, IAAS LC Unpad tetap menekankan aspek keindahan, kebermanfaatan, serta ramah lingkungan.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad disebutkan, proses registrasi AFHC 2020 sudah digelar sejak Agustus-September lalu. Ada 3 tahapan seleksi yang dinilai oleh dua juri. Dua juri tersebut antara lain Puji Hatmoko selaku pemilik “KangPuj Farm” serta Irfan Zidni, M.P., selaku dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad.

[irp]

Setiap peserta mengirimkan proposal lomba. Memasuki penilaian tahap satu, proposal akan dinilai berdasarkan kesesuaian isinya dengan tema lomba. Tahap ini meloloskan 10 proposal terbaik untuk selanjutnya diseleksi di tahap 2.

Pada tahap 2, kontestan diminta untuk merealisasikan instalasi akuaponik sederhana sesuai dengan yang telah dirancang di proposal. Penilaian tahap 2 berlangsung pada 5 Oktober hingga 5 November lalu.

Selain merealisasikan instalasi yang sudah dirancang, partisipan juga diimbau untuk melakukan budidaya sayur dan ikan. Setiap kontestan wajib melakukan pengamatan terhadap pertumnbuhan dua komoditas tersebut.

Hasil dari realisasi dan pengamatan partisipan dituangkan dalam bentuk laporan kegiatan. Laporan tersebut berfungsi sebagai bahan pertimbangan juri untuk memilih partisipan yang berhak lolos ke babak final.

Dari seleksi tahap 2, terpilih 3 finalis yang berhak melaju ke tahap 3 atrau babak final. Pada tahap ini, kontestan diwajibkan mendokumentasikan instalisasi akuaponik yang sudah dibangun dalam bentuk video. Kontestan juga diminta menjelaskan seperti alat/bahan dan komoditas yang digunakan serta jumlah biaya dari pembuatan instalasi tersebut.

Penilaian pada tahap ini akan ditinjau dari orisinalitas video, suntingan video, penjelasan mengenai instalasi akuaponik mereka dan jumlah like dan views dari video partisipan yang telah di-posting di Instagram TV @iaaslcunpad.

Hasilnya, pada 18 November lalu, tim Family Aquaponics System dari Universitas Jember berhasil meraih juara pertama, disusul tim Aquaponics Nutrient Flow Technique System dari Unpad meraih juara kedua, dan tim Aquaponik Galon Vakum dari Universitas Winaya Mukti meraih juara ketiga.(art)*

[irp]

Share this: