Laporan oleh Arif Maulana

[unpad.ac.id, 14/12/2020] Dua dosen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran berhasil mendapat hibah program World Class Professor (WCP) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud RI tahun 2020.
Dua dosen tersebut antara lain Rani Maharani, PhD, dan Dr. Desi Harneti Putri Huspa, M.Si. Keduanya berhasil memperoleh hibah WCP tahun 2020 dan difasilitasi untuk mendapat mentor dari profesor terbaik asal Jepang.
Rani Maharani memperoleh hibah WCP untuk risetnya terkait sintesis peptida dengan judul riset “Synthesis of Antimicrobial Cyclotetrapeptide and Analogues Through a Combination of Solid- and Solution-phase Methods”. Atas fasilitasi hibah tersebut, riset ini bekerja sama dengan Osaka University, Jepang.
[irp]
Saat memaparkan hasil risetnya di acara “Annual World Class Professor” secara virtual, Sabtu (12/12), Rani menjelaskan, lewat kerja sama dengan Osaka University, Rani mendapat mentor langsung oleh Prof. Koichi Fukase.
“Saya melihat Prof. Fukase sendiri sebagai seorang researcher dengan profil riset yang sangat keren,” kata Rani.
Riset ini juga dibantu tim yang terdiri dari para dosen dari Departemen Kimia Unpad Prof. Dr. Unang Supratman, Dr. Desi Harneti Putri Huspa, M.Si., dan Dr. Nurlelasari, serta dua mahasiswa Magister Kimia Anastasya Firdausi dan Dessy Yulyani Kurnia.
Secara singkat Rani menjelaskan, riset yang sedang dijalankan merupakan upaya untuk mencari senyawa antimikrobial baru, khususnya pada senyawa kelompok Cyclotetrapeptide. Senyawa ini diisolasi dari bakteri laut Pseudomonas sp.
Senyawa ini disintesis melalui proses kimia dengan metode kombinasi sintesis peptida fasa padat dan sintesis peptida fasa larutan. Setelah disintesis, senyawa kemudian diuji aktivitas biologinya terhadap beberapa jamur dan bakteri. Hasilnya, Rani mendapat kandidat senyawa baru dari kelompok peptida.
“Hasil dari riset inilah yang didiskusikan lebih lanjut bersama Prof. Fukase,” kata Rani.
[irp]
Lebih lanjut Rani menjelaskan, ada 11 aktivitas lewat hibah World Class Professor tersebut sejak awal September 2020. Aktivitas tersebut terdiri dari 7 penyelenggaraan diskusi kelompok terpumpun (FGD), 2 seminar, dan 2 lokakarya (workshop). Semua aktivitas tersebut dilaksanakan dengan mode daring.
Rani mengaku, program WCP ini banyak mendapatkan manfaat. Program ini diharapkan dapat berlanjut mengingat World Class Professor dapat memberikan kesempatan bagi dosen untuk meningkatkan kompetensi di bidang keilmuannya.
Sementara hibah WCP yang diperoleh Desi terkait risetnya yang berjudul “Biologically Active Compounds from Indonesia Meliaceae Plants and Endophitic Fungi of Mangrove Plants”.
Bersama dengan Prof. Unang Supratman, Dr. Nurlelasari, serta 2 mahasiswa Pascasarjana FMIPA Unpad Erina Hilmayanti dan Dini Oktaviani, riset ini bekerja sama dengan Prof. Yoshihito Shiono dari Yamagata University.
Dalam acara Annual WCP tersebut, Prof. Yoshihito berkesempatan untuk menjelaskan secara langsung mengenai proyek riset yang tengah dijalankan.
Ia menjelaskan ada sejumlah aktivitas pada program World Class Professor, yaitu penyelenggaran webinar, kuliah umum, 2 lokakarya (workshop), serta 8 diskusi kelompok terpumpun (FGD).
Hibah World Class Professor Dikti 2020 merupakan upaya untuk membuka kesempatan bagi dosen di perguruan tinggi Indonesia untuk berkolaborasi dan menjalin jejaring dengan para profesor dari perguruan tinggi berkelas dunia.
[irp]
Tujuannya selain mendongkrak jumlah publikasi internasional, program ini mendukung peningkatan kualitas perguruan tinggi Indonesia menuju perguruan tinggi berkelas dunia.
Pada tahun 2020, program WCP juga digelar untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka meliputi meningkatkan kinerja Tridarma Perguruan Tinggi dan daya saing sumber daya manusia di perguruan tinggi, serta meningkatkan peringkat perguruan tinggi menuju peringkat 100 sampai dengan 500 terbaik dunia.*