Prodi Teknologi Industri Pertanian Unpad Gelar “Tin Agroindustrial International Week”

Rilis

teknologi industri pertanian
Gedung Dekanat Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 1/12/2020] Program Studi Teknologi Industri Pertanian (Tin) Universitas Padjadjaran bersama Hima Teknologi Industri Pertanian menggelar rangkaian kegiatan “Tin Agroindustrial International Week” yang berlangsung selama sepekan, yaitu 23 – 27 November 2020.

Kegiatan ini berupa rangkaian seminar daring (webinar) yang menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai negara, seperti Thailand, Filipina, Malaysia, dan Jepang. Mengambil tema “Agroindustrial Technology Innovation and Commercialization” kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa tentang prospek bidang agroindustri.

Mahasiswa juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dalam memahami permasalahan di bidang agroindustri, inovasi agroindustri, teknologi dan komersialisasi di berbagai negara.

Kaprodi Teknologi Industri Pertanian Unpad Dr. Efri Mardawati mengharapkan, kegiatan ini dapat menginisiasi dan menghasilkan kerja sama dengan universitas dan komunitas luar negeri seiring penerapan kebijakan Kampus Merdeka.

[irp]

“Selain itu, dapat membuka pandangan serta jalur untuk mahasiswa melakukan kegiatan berskala internasional.,” ujar Efri dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Webinar hari pertama pada 23 November menghadirkan pembicara Dr. Aida Firdaus dari Universiti Teknologi Mara, Malaysia yang merupakan founder dari Una Coffee, dan Dr. Hanilyn Aguilar Hidalgo dari CBSUA, Filipina.

Aida Firdaus membawakan materi mengenai “Business Innovation on Agroindustry”. Menurutnya, untuk menciptakan suatu inovasi produk diperlukan beberapa tahap seperti, menemukan ide, screening ide, melakukan riset, mendesain produk, melakukan market testing, dan terakhir pekuncuran produk.

Untuk itu dapat dilakukan creative problem solving process dan brain writing dengan menggunakan double diamond design thinking dan model bisnis kanvas untuk pemetaan.

Sementara Hanilyn Aguilar Hidalgo menekankan pentingnya membangun kepedulian dan berinovasi. Menurutnya, lingkungan yang kompetitif memicu timbunya inovasi. “Dari situ inovasi menghasilkan kreativitas,” kata Hanilyn.

Webinar kedua digelar pada 25 November dengan pembicara Asst. Prof Chutima Waisarayutt dari Kasetasrt University Thailand, dan Prof. Royozo Noguchi dari University of Tsukuba Jepang.

Chutima menjelaskan, dengan adanya aspek mindful brain, wellbeing solution dan better production, publik dapat mengatasi dan berhadapan dengan berbagai masalah terutama dalam agroindustri di kemudian hari.

[irp]

Sementara Prof. Royozo Noguchi mengatakan pemanfaatan kemajuan teknologi serta pemberian edukasi yang baik kepada pelaku agroindustri mampu mendorong Jepang menjadi negara industrial terbesar di dunia.

“Pada sesi akhir, para pembicara sudah menyatakan kesediaan untuk menjalin Kerjasama lebih lanjut berupa student dan staff exchange, internship mahasiswa dan join research dengan Prodi Teknologi Industri Pertanian. Hal ini adalah output yang kita harapkan,” ujar Manajer Akademik dan Kemahasiswaan FTIP Unpad Kharistya Amaru., PhD.

Hari ketiga pelaksanaan digelar Talkshow Embracing Globalization Through Agroindustry, 27 November lalu. Kegiatan ini menghadirkan dua pembicara, yaitu M.M. Malikul Ikram dari PPI Jepang serrta Ahmad Fauzan dari IAAS LC Unpad.(arm)*

Share this: