Hasil Asesmen Awal “Unpad Wellness”, Psikologis Peserta Berada pada Skala Baik

IF

Laporan oleh Arif Maulana

unpad wellness
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti (kiri) menjalani tes berjalan 6 menit (six minute walk test) pada proses asesmen awal program “Unpad Wellness” Gelombang I yang digelar di Klinik Kesehatan Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 46, Bandung, Selasa (9/2) lalu. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 16/2/2021] Asesmen awal program “Unpad Wellness” Gelombang I sudah rampung digelar sejak Selasa (9/2) lalu. Sebanyak 182 pegawai Unpad mengikuti asesmen gelombang pertama.

Ketua program “Unpad Wellness” Dr.med. Setiawan, dr., mengatakan, ada capaian positif berdasarkan hasil pengisian kuesioner kondisi psikologis oleh setiap peserta. Secara psikologis, sebagian peserta memiliki kondisi yang baik dengan skala mencapai angka kualitas hidup 88,7 dari skala 100.

Sementara dari hasil pemeriksaan fisik, masih ditemukan kondisi kesehatan yang belum mencapai harapan. Bahkan, secara proporsional angkanya lebih tinggi dibandingkan angka standar nasional.

“Kita lihat secara fisik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujat Setiawan, Senin (15/2).

[irp]

Ada tiga proses asesmen utama yang diikuti oleh setiap peserta, yaitu tes berjalan 6 menit, pemeriksaan antropometri, serta pemeriksaan darah. Dari tiga asesmen tersebut, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian tim.

Setiawan menjelaskan, sebagai contoh, persentase kejadian tekanan darah tinggi dari seluruh peserta asesmen mencapai hampir 35%. Selain itu, persentase sindroma metabolik mencapai 41%.

Sementara dari hasil pemeriksaan antropometri, ditemukan sekira 65% kasus obesitas secara keseluruhan. “Berdasarkan komposisi lemak, peserta perempuan lebih banyak secara proporsional yang masuk kategori sehat dibandingkan peserta laki-laki. Yaitu 31% perempuan dan 22% laki-laki,” tambah Setiawan.

Dari hasil tes berjalan 6 menit atau six minute walk test, 58% peserta masih di bawah standar yang ditentukan berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan, serta berat badan.

Dekan Sekolah Pascasarjana ini menuturkan, berdasarkan hasil asesmen tersebut, ada sejumlah program penanganan yang akan dilakukan. Penanganan meliputi konsultasi hingga proses pengobatan terhadap setiap individu. Konsultasi dilakukan di Klinik Kesehatan Unpad sesuai jadwal.

[irp]

Selain itu, ada pula layanan konsultasi kelompok melalui grup WhatsApp. Setiap grup akan didampingi oleh dokter ahli gizi, ahli fisiologi olahraga, ahli penyakit dalam, serta psikolog.  Peserta juga akan mengikuti seminar kesehatan setiap 2 mingguan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi

“Peserta diharapkan berkontribusi dalam diskusi kelompok di grup WhatsApp dengan mencatatkan aktivitas fisik dan diet sebagai bahan monitoring dan evaluasi bersama,” kata Setiawan.

Ditargetkan, program “Unpad Wellness” ini akan menghasilkan perbaikan dari kondisi setiap peserta. Angka yang cukup rawan seyogianya bisa berkurang bahkan hilang. Untuk itu, Setiawan mendorong agar setiap peserta dapat disiplin dan berpartisipasi aktif di dalam program ini.

“Kita akan periksa kembali Insyaallah awal April 2021, menjelang Ramadan,” pungkasnya.*

Share this: