Kelola Waktu Kuliah Secara Efektif, Muhammad Nurdin Jamil Jadi Wisudawan Terbaik Sarjana

Muhammad

Laporan oleh Artanti Hendriyana

Muhammad Nurdin Jamil, Wisudawan Terbaik Sarjana pada Wisuda Gelombang II Unpad Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar secara virtual, Kamis (4/2).*

[unpad.ac.id, 4/2/2021] Muhammad Nurdin Jamil dari Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran terpilih menjadi Wisudawan Terbaik Sarjana pada Wisuda Gelombang II Unpad Tahun Akademik 2020/2021 yang digelar secara virtual, Kamis (4/2). Ia lulus dengan IPK 3,96 dan masa studi 3,5 tahun.

“Senang dan tidak lupa bersyukur waktu tahu dapat wisudawan terbaik,” ujar pria yang akrab disapa Amil ini saat dihubungi Kantor Komunikasi Publik (KKP) Unpad, Kamis (4/2).

Menurut Amil, menjalani kuliah itu harus dinikmati dan tanpa paksaan. Ia juga meyakini bahwa menjalani kuliah harus dengan semangat dan perencanaan yang terstruktur.

“Perjuangan masuk Unpad kan sulit masa harus disia-siakan. Akhirnya harus belajar dengan semangat,” ujar pria asal Ciwidey ini.

Dengan perencanaan yang terstruktur, Amil menjadi tahu apa yang harus diprioritaskan antara kegiatan akademik dan non-akademik. Di kampus, Amil aktif sebagai anggota Paguyuban Mahasiswa Sastra Sunda (Pamass) FIB Unpad.

Sebagai anggota Pamass Unpad, Amil dan tim pernah meraih juara I Lomba Tari Tradisional Tingkat Universitas se-Indonesia di Universitas Tarumanegara Jakarta pada 2018. Selain itu, Amil juga kerap tampil menjadi penari, baik tradisional maupun modern di sejumlah kegiatan di Unpad.

Lahir dan tinggal di lingkungan Sunda juga membuat Amil menikmati kuliah di Sastra Sunda FIB Unpad. Saat kuliah, ia juga semakin mengagumi kebudayaan Sunda, terutama melalui naskah kuno yang dapat dijadikan rekam jejak pengetahuan. Amil sendiri lulus dengan skripsi berjudul “Naskah Mantra dan Doa: Edisi Teks dan Terjemahan”.

“Banyak sekali kebudayaan Sunda yang belum saya tahu sebelumnya,” ujar Amil yang saat kuliah mengambil konsentrasi Filologi.

Ke depannya, Amil memiliki keinginan untuk menjadi dosen. Menurutnya, dengan menjadi seorang dosen dapat banyak berkontribusi untuk ilmu pengetahuan termasuk memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu.

Selain itu, Amil berkomitmen  ingin membuat bangga orang tua sebagai bentuk “mulang tarima”, juga ingin terus menjaga nama baik Unpad. “Menjaga nama baik Unpad itu hal yang saya bisa lakukan sebagai alumni,” ujarnya.(arm)*

Share this: