Mendikbud Nadiem Makarim Ajak Mahasiswa Ikut Serta di Program Kampus Mengajar

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim saat

Laporan oleh Erman

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim saat peluncuran secara daring program Kampus Mengajar Kemendikbud RI, Selasa (9/2).*

[unpad.ac.id, 10/2/2021] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan program Kampus Mengajar yang bertujuan memberikan solusi bagi Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa di domisili sekitar sekolah untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

“Di tengah upaya memperbaiki mutu pendidikan nasional, kita dihadapkan pada pandemi. Tantangan yang kita hadapi besar sekali khususnya bagi adik-adik di SD. Sebagian besar dari mereka harus belajar dari rumah, juga tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Melalui Kampus Mengajar 2021, saya ingin menantang para mahasiswa untuk mau membantu mengubah tantangan tersebut menjadi harapan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, dalam acara peluncuran secara daring program Kampus Mengajar pada Selasa (9/2).

Kampus Mengajar merupakan implementasi kebijakan Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbud RI. Program ini mengajak mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembelajaran di SD terakreditasi C khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

[irp]

Mahasiswa juga diharapkan berperan sebagai duta edukasi perubahan perilaku pencegahan Covid 19.

“Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi, dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD terutama di daerah 3T. Sekaligus mengasah kepemimpinan, kematangan emosional, dan kepekaan sosial. Saya berharap setiap mahasiswa akan menjawab tantangan saya untuk terus memelihara api optimisme dan memberikan kontribusi terbaiknya,” ujar Nadiem Makarim.

Program Kampus Mengajar dapat terealisasi atas dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Setiap mahasiswa yang mengikuti program ini akan memperoleh konversi SKS sampai dengan 12 SKS, bantuan biaya hidup dan beasiswa uang kuliah.

“Besar harapan kami, penerima beasiswa akan dapat memberikan kontribusi atas permasalahan nyata yang dihadapi dunia pendidikan akibat pandemi Covid-19. Selamat mengabdi pada ibu pertiwi melalui program Kampus Mengajar. Selalu jaga diri dalam situasi pandemi, jaga nama baik Kemendikbud dan LPDP dimanapun berada,” ujarDirektur Utama LPDP, Rionald Silaban.

Sementara Direktur Jenderal PAUD & Dikdasmen Kemendikbud, Jumeri, S.TP., M.Si., menyambut gembira program kolaborasi antara pendidikan tinggi dengan pendidikan menengah ke bawah.

Menurutnya, SD merupakan jenjang yang paling sulit menghadapi pandemi Covid 19 karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak berlangsung dengan baik.

“Kolaborasi antara Dikti dengan PAUD Dikdasmen ini mudah-mudahan menghasilkan suatu perubahan yang baik bagi khususnya jenjang SD untuk bisa mendapatkan penyegaran dari para mahasiswa,” ujar Jumeri.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam, menjelaskan  Kampus Mengajar membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri dan mendarmabaktikan waktunya untuk menjadi pendidik.

[irp]

Kesempatan langka untuk berkontribusi dan berdampak langsung bagi pendidikan Indonesia ini juga akan memberi pengalaman dalam mengasah jiwa kepemimpinan di luar kelas kuliah.

“Selama mengikuti program ini, mahasiswa akan mendapatkan bantuan biaya hidup Rp 700 ribu per bulan serta bantuan uang kuliah senilai paling tinggi 2,4 juta rupiah,” ujar Prof. Nizam.

Pendaftaran untuk mengikuti program Kampus Mengajar dibuka pada 9 sampai 21 Februari 2021 melalui ringkas.kemdikbud.go.id/KampusMengajar2021. Seleksi akan dilaksanakan antara 22 Februari hingga 12 Maret.

Mahasiswa yang terpilih mengikuti program ini akan memperoleh pembekalan pada 15-21 Maret 2021, dan mulai bertugas pada 22 Maret hingga 25 Juni 2021. Mahasiswa akan ditarik kembali ke kampus pada 26 Juni 2021 dan transfer SKS ke perguruan tinggi masing-masing dilakukan pada 5-11 Juli 2021.(arm)*

 

 

 

 

 

 

 

 

Share this: