Ika Unpad Gelar Vaksinasi Covid-19 kepada Alumni Lansia

vaksinasi covid-19
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada alumnus Universitas Padjadjaran berusia di atas 60 tahun dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 massal bagi alumni lansia dan pegawai layanan publik Unpad yang digelar di kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Sabtu (20/3). (Foto: Dadan Triawan)*
vaksinasi covid-19
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada alumnus Universitas Padjadjaran berusia di atas 60 tahun dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 massal bagi alumni lansia dan pegawai layanan publik Unpad yang digelar di kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Sabtu (20/3). (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran bersama Komisariat Ika Fakultas Kedokteran, Komisariat Ika Fakultas Psikologi, Ikatan Alumni Kenotariatan Unpad, serta Pemprov Jabar dan RS Hasan Sadikin Bandung menggelar vaksinasi Covid-19 bagi alumni dan pegawai publik di lingkungan Unpad.

Vaksinasi Covid-19 ini diikuti oleh 600 pendaftar dan digelar dengan metode lantatur atau drive thru di kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Sabtu (20/3) dan Minggu (21/3). Vaksinasi hari pertama dihadiri langsung Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti.

“Kita membantu pencapaian target vaksinasi di Kota Bandung, serta membantu alumni Unpad yang belum mendapat giliran (vaksinasi),” kata ketua penyelenggara vaksinasi bidang medis dr. Ahmad Rizal, Sp.S(K), PhD, saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Sabtu (20/3).

Rizal menekankan, vaksinasi Covid-19 kali ini diikuti oleh alumni Unpad berusia di atas 60 tahun serta para dosen dan tenaga kependidikan Unpad yang memiliki posisi sebagai petugas pelayanan publik.

Hal ini sesuai dengan program vaksinasi pemerintah yang saat ini memasuki tahap II. Pada tahap kedua, vaksinasi Covid-19 diprioritaskan untuk kelompok lansia dan petugas publik.

“Tahap III nanti baru kelompok yang lain. Mungkin pelaksanaannya setelah Lebaran atau bulan Juni,” kata Rizal.

Sementara untuk beberapa tenaga kependidikan secara khusus ikut didaftarkan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia. Pendaftaran ini didasarkan atas pekerjaan para tenaga kependidikan yang banyak beraktivitas di lapangan.

Dosen Departemen Neurologi FK Unpad ini menjelaskan, sesuai dengan protokol vaksinasi, peserta terlebih dahulu akan menjalani verifikasi mengenai kondisi kesehatan sebelum disuntik vaksin.

Verifikasi dilakukan dengan mengukur tensi darah dan suhu tubuh peserta. Sebelumnya, peserta juga dilakukan verifikasi awal dengan menjawab sejumlah pertanyaan saat proses pendaftaran dilakukan.

Di hari pertama, panitia menunda vaksinasi kepada tiga peserta. Rizal mengatakan, ketiga peserta tersebut memiliki tensi darah terlalu tinggi serta memiliki kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk divaksinasi.

“Kita anjurkan untuk memperbaiki keadaan kesehatannya dulu dengan berobat ke dokter. Nanti yang bersangkutan bisa mencari jadwal vaksinasi sendiri,” kata Rizal.

Selain itu, vaksinasi di hari pertama sendiri diikuti oleh 240 peserta dari total kuota per hari sebanyak 300 orang. “Panitia sudah mengontak satu persatu alumni Unpad yang daftar, dan mempersilakan keluarganya untuk ikut divaksinasi, asalkan memiliki KTP Kota Bandung,” tambahnya.

Pemiilihan metode vaksinasi secara drive thru juga bertujuan untuk memudahkan para lansia, sehingga bisa divaksinasi tanpa perlu keluar dan mengantre. “Peserta merasa senang karena bisa divaksin lebih nyaman, bisa divaksin di mobil sendiri dan ada keluarga yang menemani,” ujar Rizal.*

Share this: