Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Bernilai Jual, Mahasiswa Unpad Raih Hibah dari British Council

perempuan
Mahasiswi Universitas Padjadjaran sedang beraktivitas di lahan tanam pertanian di kampus Unpad. (Foto: Dadan Triawan)
Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id] Sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran meraih hibah dari Active Citizen Programme yang diberikan The British Council. Hibah diberikan untuk mendanai proyek pendampingan masyarakat dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk yang siap dipasarkan.

Tim mahasiswa yang berhasil meraih hibah tersebut merupakan kelompok 79 program Tahapan Persiapan Bersama-Olah Kreativitas dan Kewirausahaan atau TPB-OKK Unpad yang diikuti mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021.

Koordinator pelaksana program tersebut adalah Jonathan Calvin Hutabarat (Antropologi) dengan penanggung jawab mitra Prof. Muchtaridi, M.Si., Apt., PhD.

Saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Prof. Muchtaridi menjelaskan, melalui hibah ini, tim akan melakukan pendampingan terhadap para petani dari kelompok tani ternak di kampung Batu Lonceng, Lembang.

“Kita dorong masyarakat untuk mengurangi limbah ternak dengan mengolahnya menjadi pupuk dan diwirausahakan,” kata Prof. Muchtaridi.

Awalnya, para mahasiswa hanya memberikan pandangan terkait solusi menangani limbah ternak. Pandangan tersebut disajikan dalam bentuk video sebagai salah satu laporan akhir dari program TPB-OKK Unpad.

Video ini kemudian terpilih sebagai video terbaik di antara seluruh kelompok OKK. Video ini juga direspons oleh pihak British Council Indonesia selaku mitra Unpad dalam modul “Active Citizens” yang diimplementasikan pada program TPB-OKK.

“Kelompok kita akhirnya bikin proposal dan akhirnya berhasil mendapat pendanaan,” kata Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad tersebut.

Hibah senilai 992,89 Euro ini akan digunakan untuk mendanai proyek yang akan berlangsung selama tiga bulan. Melalui dana ini, tim akan membantu proses bisnis dari penjualan pupuk limbah ternak, serta membantu melakukan pelatihan manajemen pengelolaan keuangan kepada para petani.

Secara singkat, Active Citizens merupakan program untuk membangun kepemimpinan sosial untuk memecahkan beragam persoalan di masyarakat. Diterapkan melalui mata kuliah OKK, mahasiswa didorong untuk menguasai berbagai keterampilan dasar dalam melakukan aktivitas sosial dan pemahaman masalah sosial di masyarakat, serta upaya yang dilakukan untuk menanganinya.*

Share this: