Vaksinasi Saat Puasa Ramadan: Tidur Cukup dan Jangan Lupa Makan Sahur

ramadan
Vaksinator menyuntikkan vaksin CoronaVac kepada pegawai Univerisitas Padjadjaran dalam vaksinasi yang digelar di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Kamis (25/4) lalu. (Foto: Dadan Triawan)*
ramadan
Vaksinator menyuntikkan vaksin CoronaVac kepada pegawai Univerisitas Padjadjaran dalam vaksinasi yang digelar di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Kamis (25/4) lalu. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 8/4/2021] Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksinasi Covid-19 dipastikan tidak akan membatalkan puasa saat dilakukan di bulan Ramadan. Karena itu, program vaksinasi terus dilakukan di tengah bulan Ramadan sekalipun.

Epidemiolog Universitas Padjadjaran  Budi Sudjatmiko, dr., M.Epid., menjelaskan, secara medis tidak ada perbedaan perlakuan vaksinasi saat bulan puasa maupun di luar bulan Ramadan.

“Secara medis tidak ada pengaruh dari berpuasa terhadap vaksinasi,” kata Budi saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad, Rabu (7/4).

Karena tidak ada perbedaan, maka tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti vaksinasi saat berpuasa Ramadan. Peserta hanya perlu istirahat yang cukup dan dipastikan untuk makan yang cukup di waktu sahur.

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unpad ini menjelaskan, saat sahur, peserta sebaiknya memakan makanan yang mampu mencukupi kebutuhan gizi, di antaranya mengandung protein yang cukup, makan sayur-sayuran, hingga mengandung lemak yang cukup.

Peserta juga bisa menambah kandungan protein dengan mengonsumsi susu sebagai pelengkap makan sahur.

Perihal risiko munculnya gejala pasca-vaksinasi, Budi mengatakan, jika peserta mengalami gejala-gejala tertentu atau mengalami Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) di vaksinasi tahap pertama, sebaiknya bisa melakukan antisipasi dini.

“Jika peserta ada yang mengalami gejalanya agak parah pas vaksin pertama, mungkin saat vaksin kedua ini perlu dipersiapkan lagi,” kata Budi.

Jika mengalami kondisi seperti lemas atau mengalami dehidrasi,peserta juga bisa mempertimbangkan untuk membatalkan puasa agar tidak mengalami gejala serius.

Selain itu, lanjut Budi, peserta wajib untuk menghubungi narahubung vaksin atau layanan kesehatan terdekat jika mengalami KIPI. “SIlakan menghubungi kontak dokter yang ada di surat vaksinasi,” kata Budi.

Unpad sendiri akan melaksanakan vaksinasi tahap kedua bagi pejabat pengelola, dosen, dan tenaga kependidikan mulai pertengahan April mendatang. Pelaksanaan vaksinasi tersebut bertepatan dengan ibadah puasa bulan Ramadan*

Share this: