Tingkat Konsumsi Ikan di Jawa Barat Harus Digenjot

konsumsi ikan
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr. sc. agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., menjadi pembicara para Webinar Berikan Inspirasi bertema Kemandirian Protein untuk Kebangkitan Nasional, Kamis (27/5).*

[unpad.ac.id] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran bersama Universitas Pasundan menggelar Webinar Berikan Inspirasi bertema Kemandirian Protein untuk Kebangkitan Nasional, Kamis (27/5).

Webinar digelar dalam rangka mendukung program “Gerakan Berikan Protein” yang digagas Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut disampaikan Dekan FPIK Unpad Dr. sc.agr. Yudi Nurul Ihsan.

Menurut Yudi, program ini merupakan langkah inisiatif dalam membangun keasadaran masyarakat Bandung untuk mau mengonsumsi ikan dan berbagai produk turunan hasil perikanan. Ini disebabkan, tingkat konsumsi ikan di Jawa Barat masih di bawah rata-rata tingkat konsumsi nasional.

“Semoga dengan hadirnya Berikan Protein, bisa membantu menyelesaikan problem di tata niaga atau distribusi dan pemasaran sektor perikanan. Perbaikan di tata niaga, diharapkan mampu memperbaiki sistem logistik pemenuhan kebutuhan ikan di masyarakat sehingga mampu membuat harga ikan selalu stabil,” ujar Yudi.

Yudi mendorong agar kesadaran membangun kebutuhan konsumsi ikan bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, kebutuhan gizi protein masyarakat terpenuhi. Selain itu, konsumsi protein yang tercukupi juga bisa mengurangi angka prevalensi stunting di Jabar.

Co-founder Gerakan Berikan Protein Maqbulatin Nuha menjelaskan, program ini merupakan gerakan yang memiliki misi mengedukasi masyarakat akan pentingnya protein. Hal ini sebagai upaya mewujudkan integrasi hulu-hilir sektor perikanan sebagai solusi atas masalah gizi, kesejahreraan nelayan, dan inovasi produk turunan hasil perikanan.

Komunitas ini juga mendorong setiap sektor ikut bekerja sama dalam mengedukasi masyarakat. Edukasi mengenai manfaat dan protein ikan dalam tubuh harus secara masif dilakukan.

“Selain sebagai bentuk kontribusi kita untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting, kami ingin membantu meningkatkan kesejahteraan para nelayan di pesisir yang sering kali terpaksa harus membuang hasil tangkapannya karena tidak terserap oleh pasar,” ujarnya.(rilis)*

Share this: