Kejar Akselerasi Internasionalisasi, Unpad Siapkan Hibah World Class University

World Class University
Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Padjadjaran Prof. Rizky Abdullah, PhD, menjelaskan mengenai hibah World Class University yang diluncurkan Unpad, Rabu (21/7).*

[unpad.ac.id] Universitas Padjadjaran mendorong akselerasi internasionalisasi di tingkat fakultas, departemen, hingga program studi. Salah satunya adalah memberikan insentif untuk mendukung implementasi program internasionalisasi di tingkat fakultas.

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, insentif berupa skema hibah World Class University ditujukan bagi seluruh fakultas dan sekolah di lingkungan Unpad. Tujuannya untuk mengakselerasi capaian Unpad di tataran internasional, khususnya pada pemeringkatan QS World University Rankings dan Times Higher Education atau THE World University Rankings.

“Kalau pemeringkatan di tingkat universitasnya naik, akan mengerek ikutannya terhadap program studi dan bidang ilmu,” kata Rektor dalam acara peluncuran Hibah World Class University secara virtual, Rabu (21/7).

Melalui skema hibah ini, Rektor berharap upaya mengakselerasi Unpad di tingkat internasional dapat tercapai melalui sinergi antara dosen, pimpinan fakultas, hingga universitas. “Hibah ini akan digulirkan tentu dengan berbagai persyaratan,” imbuh Rektor.

Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Unpad Prof. Rizky Abdullah menjelaskan, ada lima program utama mengenai penguatan internasionalisasi Unpad di tingkat fakultas yang akan didanai melalui skema hibah ini.

Lima program tersebut yaitu peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa asing, peningkatan reputasi akademik dan pengguna lulusan, pembukaan kelas internasional di tingkat Sarjana, pembukaan program Gelar Ganda (Double Degree) dan Gelar Bersama (Joint Degree), serta akreditasi internasional.

“Beberapa program ini sebenarnya sudah ada pendanaannya dari kementerian. Akan tetapi, di kementerian itu kita harus bersaing dengan ribuan program studi lainnya,” kata Prof. Rizky.

Di antara lima program tersebut, ada dua program yang menjadi wajib dan prioritas, yaitu peningkatan jumlah dosen dan mahasiswa asing serta program reputasi akademik dan pengguna lulusan. Fakultas diharapkan berkontribusi besar pada dua program ini.

Prof. Rizky menjelaskan, untuk program peningkatan dosen asing, setiap fakultas diharapkan mampu mengundang minimal 20 dosen asing ke Unpad. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pengajaran, penelitian, pengujian dan/atau pembimbingan bersama, kelas daring dengan kredit SKS terukur, serial webinar, serta pelatihan keilmuan.

Sementara untuk program mahasiswa asing, setiap fakultas juga diminta untuk menghadirkan minimal 20 mahasiswa asing ke Unpad.

Bentuk kegiatan bisa berupa pelaksanaan summer program, KKN internasional, pertukaran mahasiswa, beasiswa untuk mahasiswa asing, penguatan prodi untuk akreditasi internasional, optimalisasi hosptality untuk mahasiswa asing, program transfer kredit, hingga penguatan BIPA Unpad.

Lebih lanjut Prof. Rizky menjelaskan, skema hibah World Class University ini merupakan upaya untuk memperkuat data-data internasionalisasi yang akan diajukan Unpad pada dua pemeringkatan tersebut. “Kita percaya performa internasionalisasi Unpad datanya tidak jelek, hanya kerap tercecer dan tidak terlaporkan,” ujarnya.

Diharapkan, melalui skema ini, Unpad bisa lebih agresif untuk menyiapkan data-data terkait World Class University. “Kita belum benar-benar optimalkan program kita untuk internasionalisasi,” kata Prof. Rizky.*

Share this: