Geowisata Mampu Seimbangkan Konservasi dan Ekonomi

geopark ciletuh
Mahasiswa asing Universitas Padjadjaran sedang memotret Curug Sodong, salah satu wanawisata di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu,, Sukabumi, 11 Juli 2018. (Foto: Arif Maulana)*
Suasana Webinar “Kebangkitan Komunitas Lokal Berbasis Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity Menuju Indonesia Emas”, Selasa (3/8) lalu.*

[unpad.ac.id] Sumber daya geologi di Indonesia sangat melimpah. Untuk itu, konservasi perlu dilakukan agar unsur-unsur geologi yang masih utuh tidak serta merta mengalami kerusakan. Tidak sekadar eksploitasi, pemanfaatan sumber daya geologi dapat dimaksimalkan melalui aktivitas geowisata.

Menurut Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. M. Sapari Dwi Hadian, geowisata merupakan bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan fenomena kebumian dari lingkungannya sebagai daya tarik utamanya.

Berdasarkan rangkuman para ahli, Sapari menyimpulkan bahwa geowisata menjadi bentuk wisata yang mengombinasikan unsur abiotik, biotik, serta budaya atau manusia. Hal ini bertujuan agar pembangunan berkelanjutan yang dilakukan untuk melindungi alam juga mampu menyejahterakan masyarakat.

Saat menyampaikan sambutan pada Webinar “Kebangkitan Komunitas Lokal Berbasis Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity Menuju Indonesia Emas”, Selasa (3/8) lalu, Sapari menjelaskan, aktivitas geowisata dapat dilakukan melalui kunjungan ke berbagai situs geologi, baik perorangan maupun rombongan.

Rute-rute geowisata yang tersedia dapat ditempuh dengan cara berjalan kaki, bersepeda, hingga menggunakan kendaraan bermotor. Dalam hal ini, peran aktif masyarakat lokal sangat diperlukan guna menyediakan beragam kearifan lokal berbasis geologi, seperti geotur, geoproduk, georestoran, hingga geosouvenir.

“Upaya ini berkaitan erat dengan aktivitas pariwisata dalam mengisi pembangunan berkelanjutan tersebut, terutama dalam hubungannya antara aspek abiotik, biotik, dan budaya,” tutur Sapari seperti dikutip dari laman FTG Unpad.

Webinar ini merupakan implementasi dari kegiatan KKN Virtual Integratif Unpad tahun 2021 dengan dosen pembimbing Dr. M.Sapari Dwi Hadian.

Acara diisi dengan paparan materi dari Peneliti dan Penyusun Masterplan Geopark Banyuwangi Januarani Razak, Dosen Prodi Magister Pariwisata Berkelanjutan Unpad Dr. Ayu Krishna Yuliawati, serta mahasiswa FTG Unpad Aliyuddin Jamil.

Pada webinar tersebut, tim KKN Virtual Unpad juga berhasil meluncurkan peta virtual geowisata di Kota Bandung melalui situs http://virtualfestcekunganbdg.000webhostapp.com/. Situs ini menyajikan sejumlah data keragaman geologi, kuliner, hingga seni budaya di kawasan Cekungan Bandung.(rilis)*

Share this: