FIB Unpad dan Kemenko PMK Lakukan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kabupaten Sukabumi

Suasana kegiatan pendampingan yang dilakukan tim Gerakan Nasional Revolusi Mental kerja sama Kemenko PMK dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran terhadap kelompok UKM Saluyu, Desa Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jumat (3/9) lalu. (Foto: FIB Unpad)*

[unpad.ac.id] Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK melakukan program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) 2021.

Program GNRM 2021 merupakan kegiatan yang diinisiasi Kemenko PMK bersama Forum Rektor Indonesia dengan pelaksana perguruan tinggi se-Indonesia, termasuk Unpad. Program ini mengutamakan perwujudan nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong melalui peran aktif perguruan tinggi.

FIB Unpad sebagai pelaksana program GNRM 2021 melakukan kegiatan berupa pembinaan dan pendampingan terhadap mitra pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Saluyu di Desa Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Dikutip dari laman FIB Unpad, sejumlah kegiatan pendampingan telah dilakukan oleh tim GNRM Unpad. Kegiatan perdana telah dilakukan pada 23 Agustus lalu secara daring dan diikuti oleh sejumlah anggota UKM Saluyu.

“Program GNRM ini diharapkan mampu membawa perubahan nyata terhadap cara pandang kemandirian finansial di Indonesia, khususnya pemberdayaan perempuan,” kata Dekan FIB Unpad Prof. Aquarini Priyatna, PhD.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Elvi Citraresmana, M.Hum. mengatakan, kegiatan inkubasi ini menjadi pembuka dari rangkaian program kegiatan GNRM yang telah direncanakan. Bekerja sama dengan The Local Enablers Community and Product Development, materi yang dibawakan mengenai bagaimana merancang produk yang disukai konsumen.

Materi ini dipandang tepat diberikan mengingat kelompok UKM Saluyu terkenal dengan olahan ikan nilanya. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi belajar yang dipandu Muhammad Nur Rijaldi, S.T.P. dan Aryanita Sembiring, S.T.P. dengan pendekatan Design Thinking; sebuah pendekatan yang menekankan pada pola pikir ala desainer. Ada berbagai tahapan cara berpikir dalam menemukan solusi.

Program pembinaan kedua telah dilakukan pada Jumat (3/9) lalu. Pada pertemuan secara luing tersebut, tim menyelenggarakan pelatihan cara meningkatkan penjualan dengan penulisan wara (copywriting).

Elvi menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya bahasa sebagai salah satu penjualan. “Sehingga calon konsumen dapat tertarik untuk membeli produk yang diiklankan, terlebih pada masa pandemi ini,” kata Elvi.

Pelatihan tersebut diisi dengan materi dari Dosen Prodi Sastra Inggris FIB Unpad Mohamad Noor Rizal, M.A. Di hadapan peserta, Rizal menyampaikan materi yang berisi tips serta kiat merangkai kata agar dapat meningkatkan omzet penjualan.(rilis)*

Share this: