Unpad dan Pemkab Bandung Bahas Rencana Penyelenggaraan Program Vokasi

pemkab bandung
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna membahas sejumlah rencana kerja sama di ruang
pemkab bandung
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna membahas sejumlah rencana kerja sama di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (27/9/2021). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan Pemerintah Kabupaten Bandung berencana menyelenggarakan program pendidikan vokasional di bidang pertanian. Hal ini merupakan salah satu implementasi dari penandatanganan Nota Kesepahaman yang telah dilakukan Unpad dan Pemkab Bandung pada Juli lalu.

Inisiasi kerja sama pendidikan tersebut disampaikan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti saat menerima kunjungan kerja Bupati Bandung Dadang Supriatna di ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Senin (27/9/2021). Acara juga dihadiri para wakil rektor di lingkungan Unpad serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bandung.

Rektor menjelaskan, Unpad saat ini membuka pendidikan Sarjana Terapan Agroteknopreneur. Program tersebut bisa menjadi basis dari kerja sama pendidikan dengan Pemkab Bandung. Rencananya, program pendidikan ini akan memanfaatkan lahan SPLPP Unpad di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

 “Lokasi pendidikannya akan dilakukan kombinasi, bisa di Arjasari bisa di tempat pertaniannya, ataupun di program Pemkab yang dikembangkan untuk meningkatkan pertanian. Jadi ini mengadopsi program Merdeka Belajar,” kata Rektor.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita mengatakan, program pendidikan ini nantinya akan mengombinasikan metode pembelajaran hybrid. Kurikulum pendidikan akan dirancang sehingga memungkinkan mahasiswa tidak perlu datang ke kampus Jatinangor.

Lebih lanjut Prof. Arief menjelaskan, program pendidikan ini bisa diikuti oleh mahasiswa lulusan SMK pertanian, Diploma-1, mereka yang telah menempuh pendidikan dengan KKNI setara program Diploma-1 dan Diploma-2, ataupun mereka yang sudah bekerja di bidang pertanian.

Lama pendidikan terapan ini adalah empat tahun. “Mahasiswa dapat meninggalkan pendidikan di tengah-tengah, nanti bisa dilanjutkan lagi. Kami juga sudah mengembangkan Lembaga Sertifikasi, jadi walaupun lulusnya dua tahun, nanti bisa disertifikasi,” kata Prof. Arief.

Rencananya program pendidikan ini dibuka pada Semester Ganjil tahun akademik 2022/2023. Dengan demikian, proses seleksi bisa dilakukan antara Januari dan Februari 2022.

“Seleksi yang dilakukan bersama dinas terkait, jadi sama-sama ada standar yang ditetapkan,” ujarnya.

Menanggapi rintisan pembukaan pendidikan vokasional tersebut, Dadang Supriatna berharap Unpad bisa berkontribusi dalam meningkatkan angka lama sekolah di Kab. Bandung. Saat ini, angka lama sekolah di Kab. Bandung masih 8,79 tahun.

“Berdasarkan survei, mayoritas inginnya kuliah. Artinya keinginan kuliah tinggi,” kata Dadang.

Selain kerja sama pendidikan vokasional tersebut, Rektor juga memaparkan rencana kerja sama lainnya, yaitu pemanfaatan lulusan Unpad untuk kebutuhan rumah sakit di Kab. Bandung melalui program Academic Health System, hingga penyelesaian masalah tanah di kampus Arjasari.*

Share this: