Inovasi “AutoMagER” Unpad Masuk 10 Besar Finalis Indonesia Healthcare Innovation Awards 2021

Mesin robotik ekstraksi RNA bernama Auto Magnetic Extractor atau AutoMagER buatan peneliti Unpad. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Inovasi mesin ekstraksi RNA mandiri berbasis robotik “AutoMagER” yang dikembangkan tim dosen Universitas Padjadjaran berhasil masuk 10 besar finalis lomba Indonesia Healthcare Innovation Awards V 2021 yang dilakukan Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) kategori alat kesehatan, inovasi mutu pelayanan kesehatan, kategori KIA, dan kategori IT.

Indonesia Healthcare Innovation Awards merupakan ajang pemberian penghargaan kepada instansi, individu/kelompok yang dinilai berhasil menjalankan program peningkatan Kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Ada lima kategori pada ajang ini, yaitu kategori Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, sistem penanggulangan gawat darurat,

Harapannya, program ini mampu memacu perkembangan positif inovasi dan teknologi di bidang Kesehatan yang berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Produk inovasi “AutoMagER” atau Auto Magnetic Extractor dikembangkan oleh peneliti dari Fakultas Kedokteran serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad, yaitu: Dr. rer. nat Savira Ekawardhani, M. Si., Dr. Shabarni Gaffar, M.Si., Lia Faridah, dr., M.Si., dan Dr. Hesti Lina Wiraswati, M.Si.

Para inovator “AutoMagER”. (Foto: Dadan Triawan)*

Dalam wawancara eksklusif kepada Kanal Media Unpad, 15 Januari 2021 lalu, awalnya AutoMagER dikembangkan untuk ekstrasi RNA virus malaria dan demam dengue.

Seiring datangnya pandemi yang menyebabkan banyak orang terinfeksi, tim kemudian intens mengembangkannya untuk membantu proses pemeriksaan PCR dari sampel Covid-19.

Hal ini bukan tanpa alasan. Meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi, pemeriksaan berbasis swab PCR masif dilakukan. Akibatnya terjadi peningkatan pemeriksaan sampel di laboratorium.

Sayangnya, belum semua laboratorium memiliki mesin robotik untuk melakukan ekstraksi RNA sampel. Penambahan unit mesin baru dinilai sulit karena harus impor serta harganya pun sangat mahal.

“Pada saat mesinnya diberikan pun, plate ekstraksinya juga terbatas, karena harus disesuaikan dengan mesin,” ujar Savira.

Untuk itu, AutoMagER diciptakan untuk menjadi solusi penyediaan mesin otomatis ekstraksi RNA dalam negeri. Tidak hanya mesinnya saja, tim juga memproduksi mandiri plate ekstraksinya, sehingga mesin ini tidak perlu bergantung pada plate dari luar negeri.

Savira menjelaskan, sistem kerja AutoMagER mengadaptasi mesin ekstraksi “Kingfisher”, atau mesin ekstraksi yang dinilai paling baik di antara mesin ekstraksi lain yang ada di pasaran. Kapasitas ekstraksinya pun menyamai dengan mesin Kingfisher, yaitu 96 sampel setiap kali operasi.

Proses ekstraksi 96 sampel tersebut juga hanya memakan waktu sekira 1-2 jam. Angka ini jauh lebih banyak dibanding mesin ekstraksi dari Korea Selatan yang hanya memiliki kapasitas ekstraksi sekira 18-30 sampel.

Adapun pemenang penghargaan Indonesia Healthcare Innovation Awards V 2021 akan diumumkan pada Kamis (25/11/2021) mendatang.*

Share this: