Unpad dan NBRI Jalin Kerja Sama Pengembangan Industri Baterai

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc., bersama pendiri National Battery Research Institute Prof. Dr. rer. nat. Evy Kartini menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman yang sudah ditandangani dalam pertemuan di ruang Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (25/1/2022). (Foto: Erman)*

[Kanal Media Unpad] Indonesia memiliki potensi menjadi pemain global terkemuka di industri baterai. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerja sama strategis antar instansi terkait agar bisa menghasilkan percepatan yang berdampak positif kepada masyarakat.

“Kita sudah punya modal untuk menjadi pemain global di industri baterai. Kita memiliki sumber daya alam, kita memiliki sumber daya manusia. Yang kita perlukan sekarang, harus punya teknologinya. Kalau kita punya semua itu, kita harus menjadi pemain global. Nah, ini sama-sama kita bangun,” ujar Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, pendiri National Battery Research Institute (NBRI) usai menandatangani Nota Kesepahaman antara Unversitas Padjadjaran dengan NBRI.

Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan Prof. Evvy Kartini dan diwakili Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, M.Sc. Acara digelar di ruang Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Selasa (25/1/2022).

Menurut Prof. Evvy, NBRI merasa perlu menjalin kerja sama dengan Unpad. Ia menilai, Unpad memiliki program unggulan di bidang riset energi serta memiliki sumber daya manusia yang unggul dalam berbagai multidisiplin.

Prof Evy memaparkan, industri baterai melibatkan banyak disiplin ilmu. Di dalam baterai antara lain ada nikel, kobalt dan mangan, yang berarti perlu dipelajari pula bidang hulunya tentang pertambangan. Kemudian baterai tersebut perlu diolah, masuk bidang metalurgi. Ada proses kimia untuk menjadi katoda. Ketika dipakai harus diukur, ada fisika di sana. Saat diaplikasikan ke kendaraan listrik, dibutuhkan teknik mesin.   

“Jadi begitu luas, banyak multidispilin yang perlu digabungkan. Namun ada yang sedikit missing, kadang riset itu menisbikan pengembangan bisnis, manajemen dan marketing. Unpad terkenal untuk bidang ekonomi dan bisnisnya. Ini harus dilibatkan, kadang kita gelagapan tidak tahu berapa nilai investasinya karena tidak pernah menghitungnya,” ujar Prof. Evvy.

Sementara Prof. Hendarmawan memaparkan Unpad memiliki sejumlah penelitian terkait sumber daya energi baru dan terbarukan, serta telah pula menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak terkait sumber daya energi. “Kami berharap agar kerja sama ini bisa memberi manfaat dan menjadi kontribusi Unpad terhadap kepentingan nasional,” ujar Prof. Hendarmawan.(arm)*

Share this: