FTG Unpad akan Lakukan Kajian Pengembangan Geopark Suoh, Lampung Barat

TIm Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran melakukan identifikasi awal kawasan Suoh, Lampung Barat sebagai kawasan geopark dalam rapat yang dilakukan bersama Balitbang Lampung Barat secara virtual, Jumat (4/2/2022).*
TIm Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran melakukan identifikasi awal kawasan Suoh, Lampung Barat sebagai kawasan geopark dalam rapat yang dilakukan bersama Balitbang Lampung Barat secara virtual, Jumat (4/2/2022).*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran dipercaya Badan Pengembangan dan Penelitian Pemkab Lampung Barat untuk melakukan pemetaan geodiversitas di wilayah Lampung Barat dalam mendukung pengembangan kawasan Geopark Suoh.

Hal tersebut dibahas dalam rapat perdana yang dilakukan FTG Unpad bersama Balitbang Pemkab Lampung Barat secara virtual, Jumat (4/2/2022). Acara dihadiri sejumlah pimpinan dan dosen di lingkungan FTG Unpad serta sejumlah jajaran dari Balitbang Pemkab Lampung Barat.

Kepala Balitbang Pemkab Lampung Barat Paijo menyampaikan target pengembangan Geopark Suoh dapat rampung di akhir 2022. Dalam mendukung upaya tersebut, Pemkab berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait hingga perguruan tinggi seperti Unpad.

Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi FTG Unpad Dr. Cita Endyana, M.T., menyampaikan bahwa FTG akan bekerja sama secara optimal dalam mendukung upaya Pemkab Lampung Barat untuk mempercepat proses pengembangan Geopark Suoh.

Sementara itu, koordinator tim FTG Unpad Dr. Dicky Muslim memaparkan, kajian identifikasi warisan geologi di Suoh dapat menghasilkan nilai tambah untuk memaksimalkan berbagai potensi wilayah tersebut.

“Kajian ini akan dijadikan sebagai acuan kelayakan dari calon-calon geosite yang nantinya akan diajukan dalam pengembangan Kabupaten Lampung Barat sebagai Geopark Nasional di Indonesia atau bahkan sebagai Unesco Global Geopark,” ujarnya.

Inventarisasi berbagai situs geologi sebagai warisan alam (geoheritage) bertujuan agar kawasan ini bisa ditetapkan lebih lanjut sebagai wilayah yang harus dikonservasi.

Selain mendukung kelayakan sebagai geopark, kajian ini juga dapat meningkatkan potensi wisata di Lampung Barat. Dicky menjelaskan, pariwisata yang khas akan menyajikan keragaman dengan mengembangkan kawasan yang memiliki keragaman geologi, keragaman hayati, dan kerahaman budaya.

Kegiatan pemetaan ini juga akan mendukung komitmen Pemkab Lampung Barat di ranah konservasi, literasi, dan tangguh bencana.(rilis/marlina)*

Share this: