Fapsi Unpad dan Radboud University Nijmegen Gelar Ujian Akhir Bersama

Foto bersama mahasiswa
Foto bersama mahasiswa usai pelaksanaan ujian mata kuliah “Pain Perception” yang dikembangkan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran bersama Radboud University Nijmegen, Belanda.*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran bersama Radboud University Nijmegen, Belanda menggelar ujian akhir bersama, Selasa (5/4/2022) lalu. Pelaksanaan ujian ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan mata kuliah bersama “Pain Perception” antara Fapsi Unpad dengan Radboud University Nijmegen yang diselenggarakan sebanyak 16 pertemuan sejak Februari lalu.

Ujian tersebut diikuti mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Belanda, dengan waktu pelaksanaan yang berbeda. Di Belanda, pelaksanaan ujian pada pukul 12.45 – 14.45 CEST, sedangkan di Indonesia pelaksanaan ujian digelar pada pukul 19.30 – 21.30 WIB.

Dikutip dari laman Fapsi Unpad, ujian tersebut diikuti 12 mahasiswa dari Indonesia, yang terdiri dari enam mahasiswa program Sarjana Fapsi Unpad, empat mahasiswa Magister Profesi Psikolog Unpad, dan dua mahasiswa Residen Neurolog Universitas Diponegoro.

Ujian berlangsung lancar dengan sekuritas pengawasan yang baik melalui penggunaan aplikasi “Browser Aman Ujian” (Bromanji) yang dikembangkan Pusat Psikologi Unpad.

Aplikasi ini membantu pelaksanaan ujian dengan aman tanpa kecurangan karena telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga mahasiswa tidak bisa bekerja sama dan tidak bisa melakukan pencarian di internet ataupun melihat catatan.

Sesuai dengan konsep joint lecture, soal yang dikerjakan mahasiswa Indonesia sama dengan soal yang dikerjakan mahasiswa Belanda maupun mahasiswa asing lainnya yang mengikuti kuliah ini.

“Demi memastikan pelaksanaan ujian menggunakan Bromanji dapat berlangsung dengan aman, maka diadakan try out terlebih dahulu bersama mahasiswa dan pihak pengajar Radboud University Nijmegen sebagai bentuk uji coba tingkat sekuritas pengawasan ujian ini,” ujar Proctor ujian Entol Bugi Agung Prathama, M.Si, Psikolog.

Entol mengatakan, sistem Bromanji ditampilkan di platform Zoom, sehingga ujian bisa langsung dimonitor oleh Koordinator Mata Kuliah “Pain Perception” untuk Indonesia Dr. Fitriyanti Abidin, M.Psi., Psikolog. Pengawasan dilakukan sekaligus memantau kendala teknis yang mungkin dialami mahasiswa selama ujian berlangsung.

Setelah ujian terlaksana, hasil ujian akan diberikan kepada pihak Radboud University Nijmegen untuk diolah bersama komponen nilai yang lain, yaitu nilai proposal proyek kelompok. Pada komponen proyek kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima orang yang merupakan gabungan mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing dari berbagai negara.

“Mereka harus mengusulkan sebuah proyek penelitian terkait dengan materi pain perception and treatment, lalu mempresentasikannya. Pada saat presentasi, terjadi diskusi dengan kelompok lain maupun dengan tim pengajar. Masing-masing kelompok juga diminta memformulasikan pertanyaan kritis terhadap proposal proyek dari kelompok lainnya,” papar Fitri.

Standar kelulusan mahasiswa pada mata kuliah ini dapat tercapai apabila nilai minimal proposal proyek dan ujian akhir masing-masing sebesar 5,50. Apabila tidak memenuhi standar yang ditetapkan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengulang ujian.

Selain itu, untuk mengikuti mata kuliah ini, diperlukan persyaratan TOEFL minimal 550 demi mempermudah pemahaman terhadap materi dan diskusi selama perkuliahan berlangsung.

Berdasarkan evaluasi, pengembangan mata kuliah bersama ini mendapat banyak tanggapan baik dari mahasiswa. Karena itu, Fitri mengajak mahasiswa Fapsi Unpad untuk mendaftarkan dirinya pada mata kuliah “Pain Perception” di semester ganjil tahun akademik 2022/2023 mendatang.

“Mengikuti mata kuliah Pain Perception adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendapatkan pengalaman belajar di lingkungan internasional. Jadi, mari para mahasiswa Fapsi Unpad untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan ini. Pengumuman pendaftaran dibuka setiap awal semester ganjil,” kata Fitri.(rilis)*

Share this: