FPIK Unpad Pasang Stasiun Cuaca di Kampus PSDKU Pangandaran

Peneliti
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melihat alat pemantau cuaca milik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran yang dipasang di atap kampus PSDKU Unpad Pangandaran, Sabtu (26/3/2022).*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran memiliki fasilitas stasiun cuaca yang dipasang di atas gedung Kampus Program Studi di Luar Kampus Utama atau PSDKU Pangandaran.

Dekan FPIK Unpad Dr. Sc. Agr. Yudi Nurul Ihsan, M.Si., menjelaskan alat berupa Automatic Weather Station (AWS) ini berfungsi untuk menentukan cuaca yang sering berubah akibat pemanasan global. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengukur parameter suhu udara, kelembapan, angin, curah hujan, dan tekanan.

Di bidang perikanan, data cuaca yang ditangkap melalui alat ini dapat digunakan untuk menentukan fishing ground ikan, waktu penangkapan ikan yang baik, dan permasalahan lainnya di pesisir.

“Sebagaimana kita ketahui, bahwa perairan selatan Jawa Barat merupakan perairan yang produktif karena adanya fenomena upwelling,” kata Yudi dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.

Pemasangan alat ini dilakukan pada Sabtu (26/3/2022) dan disaksikan Ketua Program Studi Perikanan PSDKU Unpad Alexander M.A. Khan, PhD, Kepala Kantor PSDKU Pangandaran Dr. Bambang Hermanto, M.Si., serta tim dosen peneliti oseanografi dan perikanan yang terdiri dari Noir P. Purba, M.Si., Ibnu Faizal, M.T., dan Lantun P. Dewanti, M.EP.

Noir mengatakan, data yang berhasil ditangkap oleh alat akan bebas diakses dan diunduh masyarakat maupun peneliti. Keseluruhan data nantinya bisa diakses melalui portal data ISEA-PODC.

Inisiasi pemasangan AWS sendiri dilakukan Pusat Studi Konservasi Kemaritiman FPIK Unpad bersama usaha rintisan PT. Jack Dnt Swim. Usaha rintisan ini berhasil mendapatkan dana program CPPBT Kemendikbudristek.

“Alat ini akan dikelola secara mandiri di laboratorium perikanan dan kelautan Kampus Pangandaraan dan diharapkan dapat menunjang kegiatan pendidikan, pengajaran, dan penelitian,” tutur Alex.(rilis)*

Share this: