SAR Unpad Bantu Pencarian Korban Hilang di Sungai Cimalaka, Garut

Personel gabungan SAR Unpad yang bertugas membantu pencarian anak hilang di Sungai Cimalaka,, Garut.*
Personel gabungan SAR Unpad yang bertugas membantu pencarian anak hilang di Sungai Cimalaka,, Garut.*

[Kanal Media Unpad] Unit Search and Rescue (SAR) Universitas Padjadjaran membantu melakukan pencarian korban tenggelam di sungai Cimalaka, Desa Sukamenak, Kec. Wanaraja, Kab. Garut. Korban atas nama Fauzan Ardiansyah (9) berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (7/4/2022).

Dalam operasi pencarian tersebut, SAR Unpad menurunkan sejumlah personel yang merupakan gabungan dari Forum Komunikasi Padjadjaran Rescue (FKPR) dan SAR Unpad. Sebanyak 10 personel diterjunkan dalam operasi pencarian tersebut.

Kepala Regu tim SAR Unpad Arief R. Alfarisi menjelaskan, tim berinisiatif bergabung usai ada berita operasi pencarian korban. Tim berangkat pada Rabu (6/4/2022) malam atau hari kedua operasi pencarian dilakukan.

Setibanya di lokasi, tim langsung bergerak membantu relawan lain yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Damkar, Tagana, Federasi Arung Jeram Indonesia, hingga sejumlah anggota SAR dan masyarakat lokal.

Arief memaparkan kondisi medan pencarian cukup sulit. Kondisi sungai Cimalaka yang diapit oleh dua tebing yang cukup terjal sehingga menjadi tantangan tim selama melakukan operasi pencarian.

Pencarian dibangi menjadi dua kelompok SRU. Kelompok pertama menyisir dari Jembatan Cimalaka (titik awal pencarian) ke arah hulu, yakni wilayah Rumah Sakit Medina sejauh satu kilometer.

Dokumentasi pencarian korban di sungai Cimalaka, Garut. Kondisi sungai yang diapit terbing terjal cukup menyulitkan tim saat melakukan tugasnya.*

Sementara kelompok kedua menyisir dari Jembatan Cimalaka ke arah hilir sejauh lima kilometer sampai dengan last known position. Kelompok ini juga kemudian melakukan penyisiran hingga sungai Cimanuk yang merupakan muara dari sungai Cimalaka.

“Kedua tim melakukan penyisiran dengan bejalan kaki tidak bisa memakai perahu karena sungai yang sempit dan kecil,” kata Arief.

Selain medan tepi sungai Cimalaka yang terjal, tim juga harus berhadapan dengan sejumlah bendungan dan pintu air. Kondisi ini membuat tim harus mendaki lahan terjal untuk menghindari pintu air, lalu turun kembali melakukan penyusuran. Di beberapa titik, tim dihadapkan dengan air terjun, sehingga harus membuat tangga darurat atau menggunakan tali untuk melewatinya

Belum lagi kondisi sungai dan tepi sungai yang banyak sampah sehingga menghambat langkah tim melakukan pencarian. “Sepatu kami banyak yang rusak karena tertusuk benda tajam di tumpukan sampah,” imbuhnya

Korban Fauzan sendiri terpeleset ke sungai saat bermain bersama rekan-rekannya, Selasa (5/4/2022) di tengah kondisi cuaca hujan deras. Sayangnya, teman-teman korban baru melaporkan kejadian ini kepada orang tuanya keesokan harinya, sehingga proses pencarian baru dimulai pada Rabu (6/4/2022).

Pencarian tersebut akhirnya berhasil menemukan jasad Fauzan masih di wilayah sungai Cimalaka, tepatnya di kampung Cinunuk Hilir, Desa Cinunuk, Wanaraja, Garut.

Berkaca pada musibah ini, Arief mengingatkan orang tua untuk terus melakukan pengawasan pada anak. Terlebih saat cuaca sedang tidak bersahabat.

“Selain itu, komunikasi harus tetap jalan seburuk apa pun keadaannya. Jika kedua temannya memberi tahu lebih cepat, mungkin ceritanya akan berbeda,” pungkasnya.*

Share this: