Unpad Tetap Terapkan Pembelajaran Hybrid untuk Aktivitas Perkuliahan

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menjelaskan mengenai kebijakan pembelajaran hybrid di Unpad dalam gelar wicara “Rektor Menyapa: Sudah Siap Kuliah di Kampus Lagi?” yang ditayangkan di kanal Instagram dan YouTube resmi Unpad, Senin (9/5/2022). (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran tetap menerapkan pembelajaran hybrid untuk seluruh aktivitas perkuliahan. Penerapan kombinasi antara pertemuan tatap muka di kelas dengan daring dilakukan agar proses pembelajaran dapat mencapai kompetensi yang dibutuhkan.

“Setelah pelaksanaan UTS, Unpad tetap memberlakukan kebijakan pembelajaran hybrid,” kata Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam gelar wicara “Rektor Menyapa: Sudah Siap Kuliah di Kampus Lagi?” yang ditayangkan di kanal Instagram dan YouTube resmi Unpad, Senin (9/5/2022).

Rektor menjelaskan, selama pandemi, dosen dan mahasiswa terbiasa memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran daring. Namun, ada beberapa dampak yang muncul dari metode pembelajaran daring. Selain jenuh, banyak di antara mahasiswa yang merasa tidak dapat menyerap materi perkuliahan ketika pembelajaran daring.

Karena itu, metode hybrid dipilih untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Rektor mengatakan, melalui kebijakan ini, perkuliahan tidak seluruhnya digelar secara luring, tetapi tetap memanfaatkan teknologi informasi yang selama ini sudah diaplikasikan.

Kebijakan ini juga akan dilanjutkan pada semester Ganjil tahun akademik 2022/2023. Nantinya, pembelajaran tatap muka akan dihadiri maksimal 40 persen dari total mahasiswa di satu kelas.

“Kalau mahasiswa tetap tidak berkesempatan (secara luring) karena akses rumahnya jauh, maka dia boleh akses lewat daring. Kita ingin penyampaian materi itu terjamin terserap mahasiswa kemudian kemampuan penggunaan teknologi tetap meningkat,” kata Rektor.

Kendati demikian, kampus tetap dibuka penuh untuk mahasiswa. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti perkuliahan secara daring dari kampus. Unpad sendiri telah menyediakan sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk mengakses perkuliahan secara daring.

“Kampus prinsipnya dibuka. Kalau kuliahnya ingin daring, boleh. Kalau kuliahnya ingin tatap muka asalkan jadwal kuliahnya sudah terjadwal juga boleh,” tambah Rektor.

Lebih lanjut Rektor memaparkan, pertemuan tatap muka didorong untuk melakukan pembahasan, pendalaman materi secara interaktif, hingga diskusi intens dari mata kuliah yang tidak bisa dioptimalkan secara daring. Sementara untuk mata kuliah yang tidak perlu dilakukan pendalaman dapat dioptimalkan secara daring.

Dalam menerapkan pembelajaran daring, Unpad telah mengembangkan Learning Management System (LMS) LiVE Unpad untuk mengakses beragam konten pembelajaran. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengakses berbagai materi perkuliahan kapan dan di mana saja.

“Kita ingin mengombinasikan kelebihan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring,” kata Rektor.*

Share this: