
[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Reginawati Hindersah, Ir., M.P., mengatakan bahwa bioremediasi tanah terkontaminasi logam berat sangat penting. Selain dapat menyebabkan toksisitas pada tanaman, logam berat juga dapat membahayakan rantai makanan termasuk untuk manusia.
“Dalam proses bioremdisasi ini kita sebetulnya mengubah pergerakan logam berat di dalam tanah supaya tidak dapat diambil oleh tanaman,” ujar Prof. Regina saat menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Bioremediasi Tanah yang Terkontaminasi Logam dengan Bakteri Tanah” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara virtual, Sabtu (4/6/2022).
Dalam penelitiannya, Prof. Regina memanfaatkan Azotobacter untuk proses bioremediasi. Prof. Regina menjelaskan, Azotobacter merupakan bakteri yang biasa digunakan di bidang pertanian untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Lebih lanjut Prof. Regina menjelaskan bahwa Azobacter ini memiliki sejumlah sifat, di antaranya dapat menggunakan dinitrogen di alam, bertahan di tempat kering karena membentuk sista, dan bisa menyintesis eksopolisakarida dari gula.
“Eksopolisakarida dan juga keberadaan sista menyebabkan Azotobacter ini banyak sekali yang tahan terhadap logam berat. Jadi kalau kita mau melakukan proses bioremidasi menggunakan mikroba, maka mikrobanya ini harus tahan dulu sama logam berat,” ujar Prof. Regina.
Selain eksopolisakarida, Prof. Regina juga menyebutkan bahwa Azotobacter dapat bertahan pada logam berat karena menghasilkan pigmen dan kapsul atau lendir di permukaan Azobacter.
Prof. Regina mengungkapkan bahwa terdapat dua mekanisme pada penggunaaan Azotobacter. Yang pertama adalah adanya ikatan ionik. Gugus-gugus fungsional bermuatan negatif pada eksopolisakardia bisa mengikat logam berat yang umumnya bermuatan positif, sehingga tidak bisa bergerak di dalam tanah.
Prof. Regina menjelaskan bahwa logam berat di dalam tanah yang bergerak menjadi bahaya karena menyebabkan toksisitas pada tanaman atau makhluk hidup lainya.
“Kalau logam beratnya bergerak itu yang menjadi bahaya karena bisa menyebabkan toksisitas pada tanaman atau makhluk hidup lainnya,” ujarnya.
Mekanisme yang kedua, Azotobacter bisa menggerakan logam berat tanah dan diambil oleh tanaman fitoremediasi, atau tanaman yang khusus ditanam untuk mengekstrak logam berat di dalam tanah. Pergerakan ini dapat terjadi jika logam berat ini diikat dan membentuk Chelate EPS-(Heavy) Metal atau adanya ikatan koordinasi.(arm)*