Dua Mawapres Unpad Siap Bersaing di Ajang Pilmapres Wilayah

Rania Alifa Desenaldo (FMIPA) dan Randi Saputra (FEB) terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat Universitas Padjadjaran dan akan bersaing dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) di tingkat regional, awal Juli mendatang. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Dua mahasiswa Universitas Padjadjaran Rania Alifa Desenaldo (FMIPA) dan Randi Saputra (FEB) terpilih sebagai mahasiswa berprestasi (mawapres) tingkat universitas tahun 2022. Keduanya akan menjadi wakil Unpad dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) di tingkat regional, awal Juli mendatang.

Rania yang merupakan mahasiswa Program Studi Geofisika akan menjadi wakil Unpad pada ajang Pilmapres regional untuk program Sarjana. Sementara Randi akan menjadi wakil untuk program Diploma.

“Para mawapres Unpad diharapkan memberikan performa terbaik, tidak gugup dan tetap tenang saat menjawab pertanyaan dari para juri Pilmapres,” kata Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam saat ditemui di sela kegiatan pemantapan mawapres Unpad di Unpad Training Center, Bandung, Sabtu (4/6/2022).

Boy menjelaskan, proses seleksi mawapres Unpad dimulai dari tingkat fakultas. Sebanyak 16 fakultas mengirimkan wakil terbaiknya untuk kemudian diberikan pemantapan dan diseleksi di tingkat universitas. Proses pemantapan mawapres tingkat universitas sendiri digelar dari Kamis (2/6/2022) hingga Sabtu (4/6/2022).

“Mereka yang terpilih adalah yang memiliki talenta, sehingga nantinya bisa mewakili universitas untuk mengikuti Pilmapres tingkat wilayah dan nasional. Kita fasilitasi upaya tersebut,” kata Boy.

Ketua tim juri Pilmapres Unpad 2022 Dr. Yus Nugraha, M.A., menjelaskan, seleksi mawapres Unpad digelar sejak April 2022 lalu. Sebanyak 32 mahasiswa Sarjana dan 9 mahasiswa Diploma dari 16 fakultas memiliki seleksi tingkat universitas.

Dari seleksi tersebut, diperoleh 4 calon finalis dari S-1, dan 2 calon finalis dari D-4 untuk kemudian mengikuti tahap pemantapan mawapres. Pada tahap ini, jelas Yus, finalis akan diberikan pemantapan berupa materi presentasi hingga kemampuan bahasa Inggris.

Materi pemantapan disesuaikan dengan kriteria persyaratan seorang mawapres untuk bisa berkompetisi di tingkat wilayah dan nasional.

Lebih lanjut Dosen Fakultas Psikologi Unpad tersebut memaparkan, tahun ini persyaratan penilaian Pilmapres nasional meliputi capaian unggulan (50 persen), gagasan kreatif/produk inovatif (30 persen), serta kemampuan bahasa Inggris (20 persen).

Peserta juga wajib melakukan deskripsi diri dalam bentuk poster serta menyampaikan gagasan kreatif/produk inovatifnya dalam bentuk video berbahasa Inggris.“Ini akan menjadi bahan seleksi di tingkat wilayah,” tambah Yus.

Selain itu, ada kriteria penilaian lain yang tidak memiliki bobot penilaian, yaitu kepribadian. Yus menjelaskan, kepribadian hanya dipakai untuk menilai kelayakan dan kepatutan peserta untuk menilai apakah dia layak atau tidak untuk melaju ke tahap nasional.

“Jadi aspek ini dipakai untuk menilai kelayakan dan kepatutan. Misalkan ada dua calon yang secara kualifikasi dua-duanya bagus, aspek ini yang akan menentukan mana yang lebih layak,” ujarnya.

Mengenai tahapan seleksi, tahun ini para mawapres akan dipertandingkan terlebih dahulu bersama perguruan tinggi di tingkat wilayah yang sama. Setelah lolos di tahap wilayah, peserta terpilih akan bersaing di tahap seleksi nasional awal, setelah akan masuk ke tahap nasional final.

“Kalau dulu PTN BH bisa head to head di nasional, sekarang hasil bersaing bersama perguruan tinggi lain di wilayah. Kita harapkan wakil Unpad bisa masuk ke tiga besar final nasional,” kata Yus.

Usai terpilih, Rania dan Randi akan mengikuti tahap intensif berupa pembekalan mengenai pembuatan poster dan video, serta perbaikan dari gagasan kreatif yang diajukan sebelum melakukan pendaftaran ke tahap wilayah.

Selain seleksi mawapres reguler, Unpad juga telah melakukan seleksi mawapres berdasarkan minat, bakat, dan prestasi (MBP) untuk tingkat universitas. Kategori ini adalah untuk mengakomodasi berbagai talenta mahasiswa yang tidak masuk pada kategori reguler, seperti memiliki minat, bakat, atau prestasi di bidang olahraga, kesenian, dan prestasi lainnya.

Yus menjelaskan, seleksi pada kategori MBP tidak hanya melihat bagaimana aktivitas dan prestasi mahasiswa selama berkuliah, tetapi bagaimana rekam jejaknya dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki.

Tahun ini, seleksi mawapres MBP diikuti 11 wakil dari fakultas, yang terdiri dari 9 wakil Sarjana dan 2 dari Sarjana Terapan (D-4). Berdasarkan hasil seleksi universitas, terpilih dua wakil mawapres dari kategori MBP, yaitu Lasman (Fakultas Hukum) dan Khanha Shandika (Fakultas Ilmu Komunikasi).*

Share this: