Kuatkan Peran Alumni, Rektor Bertemu Duta Besar RI untuk Belanda

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti didampingi Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., PhD, dan Dosen Departemen Statistika Unpad Dr. Toni Toharudin, M.Sc., melakukan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Belanda H.E. Mayerfas di Kantor KBRI Den Haag, Selasa (21/6/2022) waktu setempat.*

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melakukan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Belanda H.E. Mayerfas di Kantor KBRI Den Haag, Belanda, Selasa (21/6/2022) waktu setempat. Pertemuan tersebut menjadi bagian dalam kunjungan Rektor ke Belanda.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor membahas upaya peningkatan rekognisi Unpad melalui peran alumni. Menurutnya, alumni merupakan bagian yang sangat penting dalam rencana strategis Unpad, khususnya mendorong peningkatan rekognisi di dunia internasional. Secara khusus, Mayerfas merupakan Duta Besar RI alumnus program studi Hubungan Internasional FISIP Unpad angkatan 1978.

“Membangun kesadaran kolektif dan gerak yang konstruktif dari para alumni akan membantu kemajuan Unpad dalam meningkatkan rekognisinya di dunia internasional,” kata Rektor.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Rektor membahas mengenai berbagai program dan upaya memperkuat peran alumni dalam memajukan Unpad. Salah satunya program unggulan “Satu Alumni Satu Maslahat” atau “Saumat”. Melalui program ini, alumni memiliki kontribusi besar dalam kemajuan Unpad.

Terkait hal tersebut, Mayerfas mendukung program “Saumat” membahana di kalangan alumni Unpad. “Kumpul-kumpul alumni Unpad bukan hanya sekadar ngobrol nostalgia, tetapi sembari memikirkan kemajuan Unpad, meskipun kontribusi yang diberikan akan berbeda,” ujarnya.

Ia pun mendorong Unpad melalui Ikatan Alumni (Ika) segera membentuk Ika Komisariat Belanda dalam rangka mendorong Unpad meningkatkan rekognisinya di benua Eropa.

Hal lain yang disampaikan Mayerfas adalah potensi kerja sama dengan perguruan tinggi maupun industri di Eropa. Belanda seyogianya memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Indonesia, sehingga berbagai nota kesepahaman yang telah dilakukan Unpad dengan insitusi di Belanda bisa ditindaklanjuti dengan serius.

“Di samping itu, perusahaan-perusahaan besar belanda yang ada di Indonesia juga sangat berpotensi untuk dibuat kerja sama terutama berkaitan dengan funding untuk kemajuan riset di Unpad,” kata Mayerfas.

Di akhir, Mayerfas menyatakan komitmennya untuk mendukung Unpad. “Alumni siap mengikuti perintah Bu Rektor demi kemajuan Unpad,” tutupnya.*

Share this: