Ini Peran Penting Editor dalam Proses Peer Review Artikel Ilmiah

Guru Besar
Guru Besar Fakultas MIPA yang juga Ketua Functional Nano Powder University Center of Excellence (FiNder U-CoE) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., saat menjadi pembicara dalam Lokakarya Editor dan Reviewer Unit Publikasi Ilmiah FKG Unpad, Rabu (13/7/2022).*

[Kanal Media Unpad] Artikel dalam jurnal ilmiah berkontribusi besar bagi pengembangan keilmuan. Karena itu, editor berperan penting dalam menjadi suatu artikel ilmiah menjadi artikel berkualitas yang dipublikasikan di jurnal ilmiah.

“Editor bertugas mengelola dan mengembangkan jurnal sehingga bereputasi, termasuk juga isi dari jurnal itu tanggung jawab editor,” kata Guru Besar Fakultas MIPA yang juga Ketua Functional Nano Powder University Center of Excellence (FiNder U-CoE) Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., saat menjadi pembicara dalam Lokakarya Editor dan Reviewer Unit Publikasi Ilmiah FKG Unpad, Rabu (13/7/2022).

Prof. Made menerangkan, editor bertugas memastikan tujuan, ruang lingkup, dan konten selaras dengan kajian-kajian baru. Dalam hal ini, editor jugaberperan menentukan strategi dan promosi dari jurnal ke depan.

Melalui tangan seorang editor, jurnal akan menghasilkan artikel yang menarik, mampu menarik minat pembicara dengan tema-tema tertentu dan belum umum diketahui, serta berkontribusi bagi pengembangan keilmuan.

Dikutip dari laman FKG Unpad, selain kapasitas seorang editor, dalam proses peer review juga memerlukan keahlian dan peran penting reviewer. Untuk menjadi reviewer yang baik, seseorang harus memahami proses peer review dan peran reviewer.

Journal staff menerima manuskrip dan memperlancar komunikasi sesama penulis dan reviewer juga proses bagaimana produksi nanti, dan sebagai reviewer kita memberikan manuskrip serta memberikan rekomendasi berkaitan dengan concern dari jurnal tersebut,” kata Prof. Made.

Proses peer review diperlukan karena kualitas artikel harus dijaga originalitasnya, kemudian untuk mengetahui apa saja temuan-temuan, mendeteksi kecurangan atau plagiarisme, yang menjadi bagian peer review yang dilakukan.

Proses peer review merupakan cara untuk memastikan kualitas dan kredibilitas publikasi akademik. Saat peer review, artikel penulis melalui proses verifikasi oleh editor dan reviewer sebelum diterbitkan.

“Dari proses penulisan sampai skrining sebelum proses review, editor di awal akan men-skrining juga. Lalu masuk ke peer review, ketika editor sudah cukup masuk ke reviewer, mencari reviewer untuk ditugaskan sebagai pemeriksa tulisan. Sehingga akhirnya tulisan itu bisa langsung diterima atau dikembalikan,” jelas Prof. Made saat memaparkan mekanisme proses peer review secara umum.

Beberapa kendala dalam proses peer review, di antaranya memaksakan jurnal yang berbeda lingkupnya, sehingga proses reviewnya menjadi lambat. Selain itu kendala juga dapat terjadi saat mendeteksi kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi.

Hal-hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga kerahasiaan yang termasuk ke dalam etika reviewer. Reviewer tidak boleh memberikan kritik secara personal terhadap penulis, harus obyektif dan suportif, untuk membantu penulis supaya artikelnya lebih bagus.

“Berusaha sangat informatif terhadap penulis agar informasi dapat dipahami. Pastikan juga editor atau reviewer tidak memiliki conflicts of interest atau mempunyai relasi tertentu,” kata Prof. Made. (rilis)*

Share this: