Pemprov Jabar Dukung Penuh Pembangunan RSPTN Unpad

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., Ketua Tim Pengembangan RSPTN Unpad Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat, mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi (kiri) dan Sekda Sumedang Herman Suryatman (ketiga dari kanan) meninjau bakal lokasi yang akan dibangun RSPTN Unpad di Kampus Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mendukung penuh pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjadjaran di Kampus Jatinangor. Dukunan yang diberikan berupa penyediaan alokasi anggaran untuk pembangunan salah satu gedung RSPTN Unpad.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi mengatakan, Pemprov Jabar membuka peluang untuk membiayai pembangunan satu gedung RSPTN Unpad sebesar Rp 149 Miliar. Selanjutnya, pembangunan gedung lainnya akan menggunakan skema KPBU.

“Kalau melihat perencanaan dan syarat-syaratnya sudah terpenuhi, optimisitis pembangunan rumah sakit ini dapat terealisasi,” kata Nina saat melakukan pertemuan dengan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti di Ruang Rapat Rektor Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (7/7/2022).

Nina mengatakan, sebagai rumah sakit yang dikembangkan menjadi tipe B, lokasi RSPTN Unpad terbilang premium, karena dekat dengan jalan raya utama Bandung-Sumedang serta dekat dengan akses tol dengan hadirnya pintu tol Jatinangor.

Karena itu, Nina mendorong agar RSPTN Unpad tidak sekadar penyedia layanan kesehatan saja. Ia pun mengapresiasi rencana Unpad yang akan mengembangkan tiga pusat unggulan di rumah sakit tersebut, yaitu pusat unggulan Trauma Center, Stunting Center, dan Infectious Center.

Lebih lanjut Nina menjelaskan, keberadaan Stunting Center nantinya berperan penting dalam pencegahan masalah stunting, khususnya di Jawa Barat. Jawa Barat sendiri tergolong provinsi dengan angka stunting yang masih tinggi. Karena itu, dukungan Unpad melalui pusat riset ini diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan stunting di Jawa Barat.

Hal senada dijelaskan Sekda Sumedang Herman Suryatman. Menurutnya, keberadaan Stunting Center relevan dengan upaya Pemkab untuk menurunkan angka stunting di wilayah Sumedang. Saat ini, angka prevalensi stunting di Sumedang sudah mencapai angka 9 persen, dari sebesar 17 persen pada 2021.

Karena itu, Pemkab siap menjalin kerja sama dengan Unpad dalam upaya menekan angka stunting di Jawa Barat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi proyek perdana (pilot project) yang bisa dicontoh oleh kota/kabupaten lain.

Selain itu, Herman juga mendukung penuh pendirian rumah sakit tersebut di Jatinangor. Hal ini akan membantu mengakomodiasi ketersediaan kamar rumah sakit bagi masyarakat Sumedang, maupun masyarakat di wilayah sekitar kampus lainnya.

Ia pun mendorong agar RSPTN Unpad memiliki sentuhan green and smart hospital. Hal ini didasarkan atas bakal lokasi rumah sakit yang berdekatan dengan kawasan arboretum. Untuk itu, rumah sakit yang didirikan Unpad harus berbasis teknologi dan dekat dengan alam.

“Rumah sakit ini harus ada pembeda dengan rumah sakit lain, yaitu berbasis teknologi dan dekat dengan alam. Orang yang berobat ke rumah sakit juga akan nyaman karena lingkungannya hijau,” kata Herman.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Prof. Dr. Ida Nurlinda, M.H., Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset Fakultas Kedokteran Herry Herman, dr., Sp.OT., PhD, serta Ketua Tim Pengembangan RSPTN Unpad Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat.

Usai melakukan pertemuan, Kadinkes dan Sekda Sumedang juga diajak untuk meninjau bakal lokasi yang akan dibangun RSPTN Unpad.*

Share this: