Bekali Kemampuan Dosen dan Tendik, Unpad Gelar Workshop Pembelajaran Hybrid

Suasana pembukaan
Suasana pembukaan Hybrid Learning Workshop Series secara daring, Senin (8/8/2022) lalu

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran melalui Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran menggelar “Hybrid Learning Workshop Series” secara daring mulai Senin (8/8/2022) lalu. Lokakarya ini dapat diikuti oleh dosen maupun tenaga kependidikan di lingkungan Unpad.

Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Unpad Anne Nurbaity, M.P., PhD menjelaskan, lokakarya ini digelar untuk mempersapkan sivitas akademika, terutama dosen dan tenaga kependidikan, lebih siap untuk menyelenggarakan pembelajaran hybrid. Rencananya, Unpad sudah mulai menerapkan pembelajaran hybrid pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023 mendatang.

“Semua fakultas sudah menyiapkan fasilitas hybrid, tinggal operasionalnya bagaimana. Untuk itu, kita bekali dosen dan tenaga kependidikan dalam mempersiapkan pembelajaran hybrid ini,” kata Anne.

Lokakarya ini terdiri dari tiga tema utama, yaitu: penggunaan Learning Management System (LMS) LiVE Unpad (tingkat dasar dan menengah), aplikasi teknologi pembelajaran, dan metode pembelajaran. Setiap tema memiliki beragam subtema pelatihan. Total ada 30 subtema pelatihan yang akan diselenggarakan dua kali dalam seminggu.

“Model workshop-nya kita buat dalam pertemuan yang singkat. Dalam seminggu ada dua kali kegiatan sehingga total akan berlangsung sampai ke akhir semester ganjil,” tutur Anne.

Narasumber dari lokakarya ini merupakan tim E-Learning Unpad, para E-Learning Heroes di lingkungan Unpad, hingga sejumlah dosen Unpad. Anne mengatakan, dengan dihadirkannya narasumber dari lingkungan Unpad diharapkan dapat menciptakan suasana lokakarya yang interaktif dan terjadi tukar pengalaman antar para dosen.

Lokakarya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran hybrid. “Minimal 50 persen dosen di lingkungan Unpad sudah memahami bagaimana menyelenggarakan pembelajaran hybrid,” imbuhnya.

Anne melanjutkan, tantangan besar dari implementasi pembelajaran hybrid adalah bukan terletak pada kelengkapan teknologi, melainkan sejauh mana kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran hybrid dan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

“Intinya jangan takut melaksanakan hybrid karena seolah-olah harus menguasai teknologi shopisticated. Yang penting bagaimana mempersiapkan dengan baik dan memberikan interaksi pada mahasiwa, baik di ruang online maupun di luring,” kata Anne.

Materi dan rekaman Hybrid Learning Workshop Series dapat dilihat di kanal YouTube Elearning Unpad.*

Share this: