Fakultas Farmasi Unpad Luncurkan Program MBKM Kedaireka Aplikasi InaTTI

Suasana peluncuran Program MBKM Kedaireka Aplikasi Indonesia Tes dan Telefarmasi (InaTTI) Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jumat (19/8/2022).*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran meluncurkan Program MBKM Kedaireka Aplikasi Indonesia Tes dan Telefarmasi (InaTTI) secara hybrid dari Ruang Kedaireka Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi Unpad, Jatinangor, Jumat (19/8/2022).

Kegiatan peluncuran ini diikuti 263 mahasiswa dari 13 Perguruan Tinggi Farmasi se-Indonesia yang mengikuti program MBKM Kedaireka Aplikasi InaTTI di Prodi Sarjana Farmasi. Dari total jumlah mahasiswa tersebut, 257 mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar mata kuliah Farmasi Informatika sebanyak 2 SKS, serta 6 mahasiswa peserta Magang Besertifikat sebanyak 20 SKS.

Acara peluncuran aplikasi ini dihadiri Dekan Fakultas Farmasi Prof. Dr. Apt. Ajeng Diantini, M.Si., Ketua Tim Kedaireka Fakultas Farmasi yang juga Kaprodi Sarjana Farmasi Prof. Apt. Nasrul Wathoni, PhD, Direktur Injabar Unpad Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, tamu undangan, mitra, serta mahasiswa dan dosen asal kampus peserta.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan, melalui hibah Matching Fund 2022 Kedaireka, Fakultas Farmasi Unpad mengembangkan aplikasi InaTTI dengan mengintegrasikan program MBKM.

Pengembangan aplikasi tersebut berawal dari pengembangan sistem informasi Laboratorium Covid-19 terintegrasi dengan sampling point, hingga optimalisasi pelayanan kefarmasian melalui fitur telefarmasi.

Program ini terselenggara berkat kolaborasi dengan PT. Sahaware Teknologi Indonesia dan didukung berbagai mitra laboratorium dan klinik yang tersebar khususnya di wilayah Bandung, Jakarta, dan Bali.

Prof. Nasrul mengatakan, aplikasi InaTTI diharapkan menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang memiliki fitur Telefarmasi dengan Patient Medical Record (PMR). Dengan demikian, aplikasi ini dapat menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Sementara itu Prof. Ajeng mengatakan, proyek ini bertujuan untuk membuat satu produk digital yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pendampingan telefarmasi. Melalui program ini, mahasiswa peserta ke depannya dapat menjadi apoteker yang siap melakukan pendampingan atau pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Prof. Keri yang juga inovator aplikasi InaTTI menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dilakukan sehingga aplikasi ini dapat berkembang menjadi lebih komprehensif. “Program ini merupakan sarana merdeka belajar, untuk membangun kualitas jejaring, serta untuk kebutuhan pengembangan riset yang sifatnya didukung tidak hanya oleh Technology Readiness Level (TRL) tetapi juga oleh Demand Readiness Level (DRL),” ujarnya.

Direktur PT. Sahaware Teknologi Indonesia Zulhamdi yang ikut hadir dalam acara tersebut mengatakan, saat ini, fitur telefarmasi pada aplikasi InaTTI sudah siap diluncurkan guna memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia. (rilis)*

Share this: