Serah terima dokumen kontrak hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kemendikbudristek RI yang diterima Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran di Hotel Mercure Serpong, Tangerang, Rabu (10/8/2022).*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran meraih hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kemendikbudristek RI untuk tahun pendanaan 2022. Hibah tersebut diberikan untuk pengembangan Kampus Merdeka di tingkat program studi dan untuk pengembangan sistem pengelolaan  kampus merdeka di level universitas (Institusional Support System).

Ketua tim penyusun proposal PKKM yang juga Kepala Pusat Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran Unpad Anne Nurbaity, M.P., PhD, mengatakan, hibah PKKM merupakan program yang prestisius dan memiliki seleksi yang sangat ketat, baik dari sisi administrasi  berupa kelengkapan dokumen proposal yang diajukan maupun dari sisi substansi.

Pada tahun ini, Unpad mengusulkan lima prodi dan satu ISS untuk mendapatkan hibah tersebut. Setelah melalui rangkaian seleksi, Unpad berhasil mendapatkan pendanaan untuk satu prodi, yaitu Teknologi Pangan, dan satu ISS.

“Pemilihan prodi yang diusulkan sendiri merupakan hasil pemetaan yang dilakukan Unpad. Alhamdulillah, dari Unpad yang diterima prodi Teknologi Pangan dan ISS MBKM,” kata Anne saat dihubungi Kanal Media Unpad.

Untuk ISS, lanjut Anne, Unpad akan mengembangkan sistem informasi terintegrasi dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, khususnya dari sisi konversi hasil kegiatan Kampus Merdeka sampai diakui dalam Sistem Kredit Semester (SKS) mahasiswa.

“Kita selaraskan sistem dengan pedoman yang ada. Sistem akan mencakup mulai dari mahasiswa mendaftar, pelaksanaan, pemilihan mata kuliah, kemudian monitoring dan pelaporannya,” ujarnya.

Tidak hanya untuk sivitas akademika, sistem ini juga nantinya juga bisa digunakan oleh mitra Kampus Merdeka Unpad. Mitra dapat mengakses sistem untuk mendaftar sebagai institusi yang menerima mahasiswa Unpad. Nantinya, Unpad akan memverifikasi apakah mitra tersebut layak untuk menjadi pelaksana program atau tidak.

“Jadi sistemnya bisa mencakup sedetail itu,” tambah Anne.

Sementara untuk prodi Teknologi Pangan, dilansir dari laman FTIP Unpad, terdapat tiga program utama yang akan dikerjakan, yaitu: peningkatan kualitas lulusan, membuat teaching industry berbasis bakeri dan pasta, serta penguatan internasionalisasi Prodi Teknologi Pangan.

Melalui hibah ini, Prodi Teknologi Pangan memperoleh bantuan peralatan laboratorium untuk mendukung tercapainya tiga program utama tersebut, khususnya dalam implementasi pengembangan teaching industry.

Lebih lanjut Anne menjelaskan, hibah PKKM akan dilakukan evaluasi berkala tahunan. Diharapkan untuk tahun selanjutnya, ada program studi lain yang berhasil mendapatkan pendanaan serupa.

“Kalau tahun ini progresnya baik, maka hibah bisa berjalan sampai tahun depan dan bisa diajukan lagi,” ucapnya.

Anne pun berharap, perolehan hibah PKKM ini dapat mendukung implementasi MBKM di Unpad menjadi lebih baik. “Hibah ini memebrikan modal penguatan di awal yang diharapkan setelah hibah selesai, kita bisa ada keberlanjutannya. Tentu pencapaiannya bukan hanya pemenuhan indikator kinerja, tetapi berefek terhadap kemandirian lembaga,” pungkasnya.*

Share this: