Dosen PSDKU Unpad Bantu Peneliti BRIN Susun Artikel Ilmiah

BRIN
Dosen Program Studi Perikanan Laut Tropis PSDKU Universitas Padjadjaran di Pangandaran Alexander M. A. Khan, M.Si., PhD, melakukan pendampingan penguatan terhadap riset yang dilakukan tim Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP BRIN) di Hotel Grand Tebu, Bandung, Senin (26/9/2022) lalu.*

[Kanal Media Unpad] Dosen Program Studi Perikanan PSDKU Universitas Padjadjaran di Pangandaran Alexander M. A. Khan, M.Si., PhD, melakukan pendampingan terhadap riset yang dilakukan tim Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP BRIN) melalui Rumah Program Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora.

Penguatan dilakukan melalui diskusi dan konsinyasi yang digelar di Hotel Grand Tebu, Bandung, Senin (26/9/2022) lalu. Dalam diskusi tersebut, Alex bertemu langsung dengan tim riset BRIN yang terdiri dari Anta Maulana, Awani Irewati, Imam Prakoso, dan Viga Ananda Wicaksono.

Dalam keterangannya kepada Kanal Media Unpad, Alex yang juga Ketua Prodi Perikanan Laut Tropis Unpad menuturkan bahwa tim peneliti BRIN melakukan kajian dengan judul “Model Konektivitas Laut di Wilayah Sangihe dan Talaud: Optimalisasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu untuk Mengurangi Kegiatan Illegal Fishing”.

Riset yang dilakukan pada 2022 tersebut menelaah kawasan Dinosaur Area yang diduga menjadi area dengan tingkat penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) yang tinggi. Saat ini, tim sudah menyelesaikan pengumpulan data lapangan dan bermaksud memublikasikan hasil penelitian yang dilakukan ke dalam jurnal ilmiah.

Saat ini, tim sedang dalam tahap pengolahan data dan penyusunan draf jurnal. Proses penyusunan draf jurnal ini dibantu berdasarkan pengalaman dan pandangan Alex mengenai pengolahan data dan penyusunan draf artikel.

Dalam pertemuan tersebut, beberapa yang dibahas, meliputi apa saja jurnal nasional maupun internasional di bidang perikanan dan kelautan yang bereputasi; komposisi dari laporan penelitian; dan langkah-langkah dalam mengajukan naskah yang dimulai dari pemilihan jurnal yang cocok, menyusun naskah, membuat pengajuan naskah, proses peer review, produksi, hingga menerima publikasi.

“Dalam melakukan publikasi dalam jurnal ilmiah kuncinya jangan terburu-buru dalam menerbitkan artikel. Pastikan berkali-kali sebelum mengirim artikel dan pastikan artikel sesuai dengan apa yang ingin disampaikan,” kata Alex.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai isu perikanan di Indonesia, seperti ekonomi biru, praktik IUU Fishing, dan kebijakan penangkapan terukur. (rilis)*

Share this: