Sektor Transportasi Berperan Penting dalam Perkuat Dayang Saing Nasional

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti menjadi pembicara pada Webinar “Merajut Konektivitas Transportasi Intermoda dan Peningkatan Daya Saing Industri”, Kamis (15/9/2022).*

[Kanal Media Unpad] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti mengatakan, sektor transportasi berperan penting dalam upaya mengejar kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca-dihantam badai Covid-19. Di sisi lain, Indonesia juga berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen menyongsong Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut diungkapkan Rektor saat menjadi pembicara pada Webinar “Merajut Konektivitas Transportasi Intermoda dan Peningkatan Daya Saing Industri”, Kamis (15/9/2022). Webinar tersebut terselenggara atas kerja sama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI, INACA, dan Unpad.

Rektor menjelaskan, ada tiga katalisator yang mampu mengungkit pertumbuhan dan pendapatan per kapita di Indonesia. Tiga katalisator tersebut adalah industri, perdagangan, dan investasi. Hal ini menjadi peluang bagi sektor transportasi untuk mendukung satu di antara tiga katalis tersebut.

“Sekarang transportasi mau menendang yang mana? Tentu efeknya akan besar bagi daya saing, pertumbuhan, dan pendapatan per kapita,” tuturnya.

Dalam mendukung hal tersebut, sektor transportasi nasional juga perlu memperbaiki kualitas dan efisiensi. Rektor mengatakan, efisiensi di sektor transportasi akan mendorong pelaku ekonomi juga makin efisien. Hal ini akan mendorong harga menjadi lebih kompetitif.

Di sisi lain, transportasi Indonesia juga perlu memenuhi kebutuhan interkoneksi antarkepulauan. Sebagai negara kepulauan, infrastruktur pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia tidak sama kelengkapannya. Hal ini akan mendorong logistik antarpulau di Indonesia masih terbilang mahal.

Untuk itu, Rektor mendorong agar pengambil kebijakan dapat menyusun strategi transportasi antarmoda yang mampu menjangkau setiap pulau dengan baik. Hal tersebut juga didukung dengan penyiapan infrastruktur yang memadai di setiap wilayah.

“Di negara kepulauan, transportasi multimoda menjadi penting, tetapi bagaimana kalau kita juga meraih titik-tikik lokus mana di Indonesia yang perlu didahulukan,” kata Rektor.

Aspek terakhir yang disampaikan Rektor adalah sektor logistik, yang di dalamnya ditunjang oleh transportasi, memiliki korelasi kuat dengan daya saing nasional. Untuk itu, penyiapan transportasi yang mampu menunjang logistik sangat diperlukan. Namun, strategi transportasi tidak cukup hanya mengandalkan efisiensi dan biaya murah.

“Ukuran transportasi yang efisien dan murah sekarang tidak cukup. Sekarang era digital, maka mungkin harus mempertimbangkan juga dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” ujar Rektor.

Kebutuhan akan layanan informasi dan jejaring transportasi logistik sangat diperlukan, terutama yang bisa diakses oleh pelaku UMKM. Rektor mengatakan, saat ini sektor bisnis di Indonesia sebagian besar didominasi oleh pelaku UMKM.*

Share this: