Tim Ahli Lakukan Kajian Terhadap DED RSPTN Unpad

Mitra konsultan perencana sedang memperesentasikan Detail Engineering Design (DED) RSPTN Unpad dalam lokakarya yang digelar di Mason Pine Hotel Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (22/9/2022).(Foto: Dadan Triawan)*

[Kanal Media Unpad] Rencana pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Padjadjaran telah berlanjut ke tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) oleh pihak konsultan perencana. Dokumen DED tersebut selanjutnya dilakukan penilaian oleh tim ahli.

Ketua tim pengembangan RSPTN Unpad Prof. Dr. Ace Tatang Hidayat menjelaskan, langkah tersebut merupakan upaya memenuhi aturan Pembangunan Gedung Negara yang diamanatkan Peraturan Menteri PUPR.

Dalam Permen PUPR tersebut disebutkan bahwa untuk pembangunan gedung di atas 12.000 meter persegi atau di atas 8 lantai wajib mengadakan lokakarya rekayasa nilai (value engineering), mulai dari konsep rancangan, pra-rancangan, rancangan, sampai DED yang dibuat konsultan perencana. Penilaian value engineering tersebut dilakukan oleh tim ahli.

“Tujuan kita adalah bahwa produk dari konsultan perencana harus menjadikan suatu output yang lebih baik yang kualitasnya memenuhi harapan kita sebagai stakeholder,” ujar Prof. Ace dalam acara pembukaan Lokakarya DED RSPTN Unpad yang digelar di Mason Pine Hotel Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (22/9/2022).

Selain untuk melakukan penilaian DED oleh tim ahli, lokakarya ini juga digelar untuk menyosialisasikan kembali rencana pembangunan RSPTN Unpad kepada pihak pemangku kepentingan.

Karena itu, lokakarya ini juga mengundang tidak hanya dari lingkungan Unpad, konsultan perencana, dan mitra, juga mengundang sejumlah perwakilan dari Pemprov dan Pemerintah Kabupaten. Selain itu, rencana pembangunan RSPTN ini juga disambut baik oleh Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil.

Lebih lanjut Prof. Ace mengatakan, pembiayaan pembangunan RSPTN ini menggunakan skema KPBU dan sebagian dari hibah Pemprov Jabar. Ditargetkan, pembangunan gedung RSPTN tahap pertama akan dilakukan pada 2023 melalui hibah Pemprov Jabar. Pembangunan selanjutnya akan menggunakan skema KPBU.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Arief S. Kartasasmita saat membuka lokakarya menyampaikan, pembangunan RSPTN Unpad sangat penting. Rumah sakit ini menjadi media untuk implementasi tridarma di lingkungan Unpad.

Prof. Arief menilai, Unpad menjadi perguruan tinggi pertama yang menggunakan skema KPBU untuk pembangunan fasilitas pembelajaran. Jika pembangunan ini berhasil, skema KPBU ke depan akan menjadi pola yang bisa dikembangkan perguruan tinggi lain untuk pengadaan infrastruktur proses pembelajaran.

“Apa yang kita lakukan akan menjadi semacam titik awal untuk terus mengembangan pendidikan di Unpad,” kata Prof. Arief.*

Share this: