Angkat Isu Pemulihan Pascapandemi, Fakultas Farmasi Unpad Gelar Seminar Internasional

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjadi pembicara kunci pada seminar internasional “The 5th International Seminar on Pharmaceutical Science and Technology” (ISPST) dan “The 3rd International Seminar & Expo on Jamu” (ISEJ) yang digelar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Selasa (18/10/2022).*

Kanal Media Unpad] Fakultas Farmasi Unpad menyelenggarakan seminar internasional “The 5th International Seminar on Pharmaceutical Science and Technology” (ISPST) dan “The 3rd International Seminar & Expo on Jamu” (ISEJ) yang juga diselenggarakan bersamaan dengan “13th Annual Meeting Indonesian Society for Cancer Chemoprevention” (ISCC) secara daring pada 18-20 Oktober 2022.

Kedua seminar ini dilaksanakan secara kolaboratif menghadirkan 27 pembicara dari delapan negara, yaitu” Indonesia, Jepang, Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, India, dan Korea Selatan.

Tema yang diangkat pada acara ini yaitu  “Pharmaceutical Technology on Natural Medicines in post pandemic recovery” untuk menghadirkan materi-materi dengan semangat pemulihan pascapandemi.

 “Diharapkan seminar ini dapat memberikan informasi dan membantu para ilmuwan dan masyarakat menghadapi permasalahan kesehatan dalam masa post-pandemic dan ke depannya seminar sejenis diharapkan tetap terlaksana dengan mengangkat isu-isu penting dalam bidang farmasi dan kesehatan,” harap ketua pelaksana Prof. apt. Muchtaridi, Ph.D.

Turut hadir dalam seminar yaitu presiden ISCC Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto dan Dekan Fakultas Farmasi Unpad Prof. Dr. apt. Ajeng Diantini, M.S.

Pada hari pertama, materi diberikan oleh lima pembicara kunci, yaitu: Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Sadikin, CHFC, CLU, Prof. Dr. apt. Edy Meiyanto (Presiden ISCC/UGM), Prof. Tomoya Uehara (Chiba University, Jepang), Prof. Sanjay Jachak (NIPER, India), dan dan Prof. Maria Yazdanbakhsh (Leiden University, Belanda).

Pada kesempatan ini Menkes Budi Sadikin menyampaikan bahwa sektor kefarmasian dan alat medis di Indonesia masih bergantung pada impor.

“Kita menyadari bahwa Indonesia harus mulai membangun kemandirian dalam hal tersebut, memastikan bahwa bahan baku obat, vaksin, dan alat medis dapat diproduksi secara domestik. Hal tersebut dapat tercapai melalui perbaikan dalam hal fundamental dan proses yang melibatkan semua stakeholder terkait,” ujar Budi Sadikin.

Selain itu, dilaksanakan juga sesi plenary yang menghadirkan tiga pembicara dengan topik Scientific Jamu dan Drug Delivery.

Pada hari kedua, materi diberikan oleh tiga pembicara kunci, yaitu Prof. Taifo Mahmud (Oregon State University, Amerika Serikat), Prof. Jun-Ya Kato (NAIST, Jepang), dan Prof. Habibah A. Wahab (Univesiti Sains Malaysia) serta dilangsungkan sesi plenary yang dilaksanakan pada 2 room dengan topik Pharmaceutical Technology of Cancer dan Microbiology and Biotechnology.

Selanjutnya pada hari ketiga, materi disampaikan oleh dua pembicara kunci, yaitu: Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Dr. Dra. apt. Lucia Rizka Andalusia, M. Pharm., MARS. dan Prof. Tao Liu dari University of New South Wales, Australia), dan pelaksanaan sesi plenary pada 2 room dengan topik Pharmaceutical Analysis dan Computer Aided Drug Design.

Setelah selesainya pematerian pada hari ketiga, seminar ditutup oleh wakil ketua penyelenggara Prof. Dr. rer. nat. Muhaimin, M.Si., dilanjutkan dengan agenda 13th Annual Meeting ISCC secara daring dan juga workshop Natural Ingredients for Make Up and Skin Care Hybrid serta Microwave Synthesis.

Seminar diikuti oleh peserta sebanyak 325 orang, terdiri dari peserta reguler sebanyak 173 orang, presenter oral 73 orang, dan presenter poster sebanyak 79 orang. (rilis)*

Share this: