Fapet Unpad Beri Pelatihan Pembuatan Yoghurt kepada Guru dan Siswa

yoghurt
Pelajar Pesantren Tamaddun Adab Selaras Fitrah, Jatinangor, melakukan praktik pembuatan yoghurt di Laboratorium Teknologi Hasil Peternakan kampus Fapet Unpad, Jatinangor, Rabu (19/10/2022) lalu.*

[Kanal Media Unpad] Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran memberikan pelatihan pembuatan yoghurt kepada guru dan pelajar Pesantren Tamaddun Adab Selaras Fitrah, Jatinangor. Pelatihan digelar di Laboratorium Teknologi Hasil Peternakan kampus Fapet Unpad, Jatinangor, Rabu (19/10/2022) lalu.

Kepala Sekolah Pesantren Tamaddun Adab Selaras Fitrah O. Ginanjar mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan program kerja pesantren untuk menambah keterampilan guru dan pelajar. Ia pun mengapresiasi pihak Fapet yang bersedia memfasilitasi pelatihan ini.

“Kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi para guru dan pelajar kami dan program kegiatan yang digelar bisa ditingkatkan dan berkelanjutan sehingga guru dan pelajar tidak bingung lagi untuk pengolahan susu,” ujarnya dikutip dari laman Fapet Unpad.

Adapun narasumber pelatihan ini merupakan dosen dan tenaga PLP di lingkungan Fapet Unpad, yaitu: Dr. Jajang Gumilar, MM., IPM., Dr. Eka Wulandari, M.Si., Dr. Wendry Setiadi Putranto, M.Si.,  Ir. Andry Pratama, M.P., IPM., serta Akhmad Hidayatulloh,  M.Pt., dan Nanah, STP.

Materi pelatihan berupa pengenalan pengenalan teknologi pengolahan susu serta cara membuat dan memproduksi yoghurt. Pelatihan dilaksanakan dengan cara pemberian materi di kelas kemudian dilanjutkan dengan praktik di laboratorium.

Pada pelatihan tersebut, peserta mendapat berbagai pengetahuan mengenai segala hal terkait yoghurt. Mulai dari cara pembuatan, manfaat, kandungan nutrisi, jenis, serta bagaimana cara penyimpanan yoghurt yang bai. Peserta juga mendapat pengetahuan tentang pengembasan produk, meliputi pengertian kemasan, jenis, tujuan, dan manfaatnya.

“Melalui kegiatan ini, guru-guru dan warga sekolah dibekali pengetahuan dan keterampilan pembuatan yoghurt yang mudah dan sederhana” ujar Jajang.

Jajang melanjutkan, dengan memiliki keterampilan tersebut, guru dan pelajar dapat secara mandiri membuat dan memproduksi yoghurt, baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dipasarkan di masyarakat. “Hal ini bisa meningkatkan kesehatan, perekonomian, dan kesejahteraan guru dan pelajar di Pesantren Tamaddun Adab Selaras Fitrah,” kata Jajang. (rilis)*

Share this: