[Kanal Media Unpad] Dalam mendukung penyelenggaraan rekam medis berbasis elektronik, tim aplikasi Indonesia Tes dan Telefarmasi (InaTTi) Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran telah mengadakan program sosialisasi kepada klinik, apotek, dan laboratorium di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, dan Bali, September – Oktober 2022 lalu.
Aplikasi InaTTI merupakan aplikasi kefarmasian di Indonesia yang memiliki fitur Telefarmasi dengan Patient Medical Record (PMR). Fitur ini mendukung kebijakan baru Pemerintah tentang rekam medis elektronik sebagaimana tertuan dalam Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik.
Melalui peraturan ini, diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan mampu memperbarui sistem pengelolaan rekam medis yang secara umum masih berjalan manual.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek RI tahun anggaran 2022 untuk pengembangan aplikasi InaTTi. Kegiatan ini mengikutsertakan enam mahasiswa yang mengikuti program magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sebanyak 20 SKS di PT. Sahaware Teknologi Indonesia.
Pada sosialisasi ini, Ketua tim peneliti aplikasi InaTTi Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si., mengatakan, rekam medis elektronik berbasis digital diharapkan mampu mendukung proses pengelolaan informasi medis yang kompleks, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, serta menjamin keamanan database pasien.
Melalui aplikasi InaTTi, tim mendukung implementasi sistem rekam medis elektronik. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung program pemerintah berupa platform terintegrasi data pelayanan kesehatan tingkat nasional, yaitu: Satu Sehat.
“Sejalan dengan program pemerintah, Tim InaTTi berupaya untuk mengembangkan aplikasi InaTTi menjadi InaTTI versi 2, hingga sekarang dikenal dengan Indonesia Tes dan Telefarmasi. Digunakan untuk apoteker dengan mengikuti Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek,” jelas Prof. Keri dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad.
Prof. Keri melanjutkan, sosialisasi di Kota Bandung sudah berjalan pada 13 – 22 September 2022 lalu. Sebanyak lima klinik dan satu laboratorium, yaitu: Klinik Rancaekek Medika 2, Klinik Rancamanyar, Klinik dr. Alisya, Klinik Sehat, Klinik Unpad serta Farmalab Bandung mengikuti sosialisasi ini. “Total peserta lebih dari 50 orang tenaga kesehatan,” imbuhnya.
Sosialisasi juga dilakukan di Provinsi Bali, Jumat (21/10/2022) lalu. Sosialisasi yang digelar di Paragon Resort Hotel, Jimbaran, Bali ini dihadiri sejumlah klinik dan apotek yang ada di Bali, yaitu: Klinik Sai Husada Badung, Apotek Osadha Celuk Gianyar, Apotek Osadha Gunung Catur Denpasar, Apotek Nu Orange Denpasar, dan Mandiri Health Care Bali.
Secara umum, sosialisasi ini diisi dengan demonstrasi penggunaan fitur pembuatan PMR pada aplikasi InaTTi. Tim InaTTi sebagai trainer langsung mendampingi para peserta undangan dalam menggunakan InaTTi telefarmasi. Para peserta undangan juga menunjukkan antusiasme yang luar biasa.
“Semoga aplikasi InaTTi versi terbaru juga mampu menunjang dan mendukung pelayanan kefarmasian. Selain itu kedepannya pembuatan PMR melalui aplikasi ini bisa dijadikan bukti praktik kefarmasian yakni SKP sehingga apoteker dapat memperpanjang kompetensi apoteker, ” ujar Prof Keri. (rilis)*