Tim inventor "RHEA-ARHEA" dan "PODC" Universitas Padjadjaran yang berhasil meraih penghargaan pada ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2022 yang diumumkan pada Rabu (21/12/2022).*

[Kanal Media Unpad] Inovasi dosen Universitas Padjadjaran berhasil meraih penghargaan pada ajang Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2022 yang diumumkan pada Rabu (21/12/2022). Pada ajang tersebut, Unpad meraih juara I dan II pada kategori Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi.

Dua inovasi Unpad yang berhasil meraih juara merupakan inovasi dari dua Dosen Departemen Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yaitu “RHEA-ARHEA: Mata-mata di Lautan” yang dipimpin Noir P. Purba, M.Si., melalui Komitmen Research Group serta “Padjadjaran Oceanographic Data Centre (PODC): Pusat Data Kelautan Terintegrasi” yang dipimpin Ibnu Faizal, M.T. Kedua inovasi tersebut masuk pada kategori kepemudaan, olahraga, dan lingkungan hidup.

Noir menjelaskan, kedua inovasi tersebut telah dimulai sejak 2016 melalui skema hibah nasional dan internasional. Inovasi RHEA-ARHEA diharapkan menjadi salah satu inovasi penting dalam menjaga kinerja provinsi Jabar, khususnya di bidang kelautan. Ini dimungkinkan mengingat isu strategis di Jabar adalah pertumbuhan ekonomi yang berasal dari sektor kelautan.

Sementara inovasi PODC merupakan portal data kelautan yang mudah diakses dan berkualitas untuk digunakan oleh para pengambil kebijakan. Portal ini tidak hanya digunakan di lingkup Jabar, tetapi juga untuk lautan global.

“Ke depannya, kedua inovasi ini akan dilombakan secara nasional maupun internasional,” kata Noir.

Penghargaan tersebut diterima secara resmi oleh Direktur Inovasi dan Korporasi Dr. Tomy Perdana, M.M.,. Dari Unpad sendiri turut hadir Manajer Riser, Inovasi, dan Kerja Sama FPIK Roffi Grandiosa, PhD, Ketua Unit Internasional FPIK Buntora Pasaribu, PhD, serta perwakilan Mocean Institute dan Komitmen Research Group.

Tomy menjelaskan, KIJB 2022 merupakan program yang diselenggarakan Pemprov Jabar melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) guna mendorong pengembangan dan pemanfaatan inovasi menjadi lebih fokus, terarah, mendalam, dan berkesinambungan.

“Inovasi yang dihasilkan diharapkan mampu meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah serta percepatan pencapaian target pembangunan daerah di Provinsi Jabar dengan lebih efektif dan efisien,” ujar Tomy.

Pada ajang ini, Unpad sendiri mengirimkan dua produk inovasi yang dikembangkan Noir dan Ibnu. Dua produk ini dinilai memenuhi seluruh kriteria inovasi yang ditetapkan KIJB serta selara dengan tema kompetisi. Selain itu, inovasi telah diimplementasikan minimal selama satu tahun dari waktu penutupan pendaftaran KIJB 2022.

Lebih lanjut Tomy menjelaskan, perolehan juara di ajang KIJB 2022  untuk kategori Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi ini merupakan pengakuan dari pengguna, khususnya Pemprov Jabar, atas inovasi yang dihasilkan inventor Unpad. Produk inovasi yang dihasilkan dinilai memiliki manfaat yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Penghargaan KIJB yang diraih menjadi pendorong bagi para inovator Unpad lainnya untuk berkarya dengan muatan saintifik yang kuat serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Tomy.

Ke depan, Unpad terus melakukan penguatan ekosistem inovasi yang mengintegrasikan seluruh “aktor inovasi” di lingkungan Unpad. Mulai dari inventor, fasilitator, mitra hingga para pengguna inovasi, serta didukung infrastruktur dan tata kelola optimall untuk menjalankan rantai aktivitas secara berkelanjutan.

“Diharapkan kinerja inovasi terus meningkat,” pungkas Tomy.*

Share this: