Fakultas Farmasi Unpad Gelar Seminar, Bahas Tren Inovasi Teknologi Kosmetik

farmasi unpad
Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi Fakultas Farmasi, apt. Auliya A. Suwantika, PhD., secara resmi membuka Seminar Nasional dan Workshop “Innovative Trends and Technology in Cosmetics” yang digelar Fakultas Farmasi Unpad secara hybrid di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor Rabu (15/2/2023) dan Kamis (16/2/2023). (Foto: Arif Maulana)*

Laporan oleh Showatul Auliya

[Kanal Media Unpad] Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Labcos menggelar Seminar Nasional dan Workshop “Innovative Trends and Technology in Cosmetics” yang berlangsung secara hybrid di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor Rabu (15/2/2023) dan Kamis (16/2/2023).

Kegiatan ini digelar sebagai bagian rangkaian Dies Natalis ke-64 Fakultas Farmasi Unpad. Ketua penyelenggara, Dr. apt. Sriwidodo, M.Si., menjelaskan, kegiatan ini dilakukan sebagai perwujudan kontribusi akademisi di tengah kemajuan dan perkembangan dunia kosmetik di tanah air.

“Seperti yang kita ketahui, 95% kandungan dari bahan baku kosmetik saat ini masih impor sehingga kami ingin berada di tengah kolaborasi ini untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan pemikiran,” ujar Sriwidodo.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi Fakultas Farmasi, apt. Auliya A. Suwantika, PhD. Dalam sambutannya Auliya mengatakan, bahwa industri kosmetik merupakan industri yang menjanjikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saat situasi pandemi, industri kosmetik masih bisa tumbuh dan pertumbuhannya pun relatif baik,” kata Auliya.

Untuk itu, Ia berharap riset yang dihasilkan oleh akademisi dapat dikomersialisasi melalui kolaborasi yang komprehensif dengan industri kosmetik. “Semoga kerja sama bisa berlanjut dan bisa memberikan dampak yang lebih besar kepada masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, perwakilan bidang Decorative Associative Principal Scientist PT Paragon, apt. Hilda Endang Damayanti, S.Farm, menjelaskan terkait tren kecantikan mendatang di dunia kosmetik. Ke depannya, konsumen akan lebih tertarik pada produk kecantikan yang sustainable, natural, dan vegan.

Hilda juga menyampaikan tentang bagaimana Paragon menghadapi krisis dengan semangat inovasi dan kebermanfaatan yang tinggi. Ia menegaskan bahwa inovasi telah menjadi budaya di perusahaan Paragon. Untuk itu, Paragon banyak melakukan kolaborasi dengan konsultan dan distributor di seluruh dunia.

“Dengan berkembangnya riset dan studi, paragon bisa mengarahkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” pungkas Hilda.

Selain Hilda, seminar ini menghadirkan dua pembicara utama lainnya, yaitu: Perwakilan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Jawa Barat Wahyudi Setiawan, serta perwakilan dari BPOM Dra. Apt.,Tita Nursjafrida, MKM. Seminar dan workshop yang dihadiri oleh 305 peserta. (arm)*

Share this: