Ikut Program PMM, Salsa Bila Afifa Belajar Banyak Budaya Bali

PMM
Mahasiswi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Salsa Bila Afifa (keenam dari kanan) saat mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke Institut Teknologi dan Bisnis Stikom Bali.*

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Mahasiswi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Salsa Bila Afifa menjadi salah satu peserta program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke Institut Teknologi dan Bisnis Stikom Bali. Salsa mengikuti program ini dari 22 September 2022 hingga 8 Februari 2023 mendatang.

Kepada tim Kanal Media Unpad, Salsa membagikan pengalaman dirinya selama mengikuti program PMM. Salsa mengatakan alasannya mengikuti kegiatan ini adalah karena ingin mengembangkan kemampuan diri serta menambah pengalaman dan pembelajaran baru dengan cara mengeksplorasi program studi lain.

“Di PMM itu ada kesempatan untuk mengambil program studi yang berbeda, jadi aku ingin coba eksplorasi gitu,” ujar Salsa.

Pada awalnya, Salsa merasa tidak percaya diri saat mendaftar program PMM ini. Ia merasa kalau tempat yang dipilih akan terlalu banyak peminat. Namun, dengan usaha dan doa yang Salsa lakukan, akhirnya ia terpilih menjadi salah satu peserta PMM ke Bali.

Di program studi yang dipilih, Salsa mempelajari banyak hal baru, seperti Project Management, Advertising and Socmed, dan Digital Marketing.

Selain kegiatan perkuliahan, ada juga kegiatan yang dinamakan Modul Nusantara. Ini merupakan kegiatan yang dilaksakan untuk mengenal dan mempelajari budaya di tempat perguruan tinggi penerima. Kegiatan Modul Nusantara dilakukan setidaknya setiap minggu, kurang lebih 4,5 bulan.

“Modul Nusantara ini sih yang paling seru. Karena selain belajar, kita juga bisa sambil jalan-jalan,” ujarnya.

Salah satu kegiatan pada Modul Nusantara yang paling berkesan bagi Salsa adalah ketika dia dan teman-temannya berkunjung ke desa yang meraih peringkat ketiga desa terbersih di dunia, yaitu Desa Wisata Penglipuran saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Mereka melihat secara langsung upacara sembahyang umat Hindu di sana.

Menurut Salsa, mahasiswa perlu mengikuti program PMM ini karena sangat banyak keuntungan yang bisa didapat. Selain pengalaman, hal lain yang bisa didapatkan adalah wawasan yang luas serta teman-teman baru dari seluruh penjuru Indonesia.

“Berinteraksi langsung dengan berbagai budaya, adat, dan agama yang berbeda-beda itu memberikan pelajaran bagi kita supaya menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dengan cara toleransi,” jelasnya. (arm)*

Share this: