Laporan oleh Riwisna Putunanga
[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. drg. Irna Sufiawati.,SpPM., mengatakan, pengetahuan mengenai penyakit mulut sangat penting dipahami salah satunya karena dapat memprediksi penyakit infeksius dalam manusia.
Demikian disampaikan Prof. Irna saat menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Wabah dan Penyakit Infeksius: Dalam Perspektif Ilmu Penyakit Mulut” yang digelar Dewan Profesor Unpad secara daring, Sabtu (4/2/2023).
Penyakit infeksius merupakan penyakit karena mikroorganisme patogen atau induk racunnya terjadi melalui penularan dari orang, hewan bahkan benda mati yang terinfeksi atau terkontaminasi ke tubuh yang rentan.
Prof. Irna mengatakan, ada tiga penyebab penyakit infeksius dilihat dari segi epidemologi, yaitu: agent, host, dan lingkungan yang menghasilkan suatu penyakit. Salah satu proses transmisi dari penyebaaran infeksi ialah melalui droplet yang dapat masuk ke tubuh lewat kulit, mata, dan juga mulut. .
“Jadi kalau kita lihat mulut itu kok kayak kecil, penyakitnya apa saja? Paling sariawan. Padahal sebetulnya kalau dilihat dari anatomi mulut itu juga kompleks sekali. Dan lebih dari 100 penyakit bisa terjadi ada di dalam mulut yang kecil ini,” kata Prof. Irna.
Kesehatan mulut sendiri berkaitan erat dengan kesehatan tubuh. Ketika tubuh sedang sakit, maka akan terlihat juga pada area mulut. Salah satu ciri kelainan mulut adalah sariawan yang mungkin saja manisfestasi dari kelainan sistemik.
Karena itu, bila terjadi kelainan dalam kesehatan mulut juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Penyakit-penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan mulut itu di antaranya penyakit saluran pernafasan, penyakit saluran pencernaan, diabetes, hingga penyakit infeksius.
Lebih lanjut Prof. Irna menjelaskan mengenai riset yang sudah dilakukannya. Pada 2018 Prof. Irna melakukan penelitian mengenai penyebab penyakit mulut di Jawa Barat. Hasilnya 47.46% disebabkan oleh infeksi.
Oleh karenn itu, mengenali penyakit mulut terkait dengan penyakit infeksius sangat penting dilakukan. “Dengan mengenali prenyakit mulut ini, kita dapat mendeteksi dini suatu penyakit, mempredikitsi keparahan penyakit, manifestasi sekunder dari terapi obat, dan pertimbangan tatalaksana dental yang akan diberikan kepada pasien,” jelasnya. (arm)*